Secara umum terdapat 3 tahap perkembangan psikologi industri dan organisasi, yaitu
- Teori Klasik
Teori klasik ini mulai berkembang pada abad ke-19 atau sekitar pada tahun 1800an. Teori ini seringkali disebut dengan teori tradisional atau teori mesin. Teori ini menjelaskan mengenai organisasi sebagai sebuah lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan memiliki sifat mekanistik struktural namun tidak ada kreatifitas di dalamnya. Di dalam teori ini menjelaskan jika manusia dianggap sebagai sebuah mesin yang mana dapat dipasang, diganti, ataupun diperintah oleh pemimpin. Dalam teori klasik, ada 4 unsur pokok yang ada di dalam organisasi yaitu disiplin, doktrin, pelayanan serta kekuasaan.
- Teori Neoklasik
Aliran teori ini muncul setelah perkembangan teori klasik. Teori ini seringkali dikenal dengan nama Teori Hubungan Manusiawi. Teori neoklasik ini muncul sebagai penyempurnaan dari teori klasik serta ketidakpuasaan dari teori klasik. Penekanan pada teori ini lebih kepada aspek sosial serta psikologis karyawan yang kemudian menjadi individu ataupun kelompok kerja. Hugo Munsterberg sebagai penulis Psychology and Industrial Efficiency menjadi salah satu dari pencetus teori neoklasik.Â
- Teori Modern
Teori ini mulai berkembang pada tahun 1950 dan disebabkan karena adanya ketidakpuasaan pada 2 teori psikologi industri yang telah muncul sebelumnya. Banyak yang menyebutnya sebagai teori terbuka atau analisa sistem. Teori ini perpaduan dari kedua teori sebelumnya. Banyak sekali unsur-unsur organisasi yang berkaitan di dalamnya.Â
Menurut penjelasan teori modern ini, semua unsur yang ada di dalam organisasi nantinya akan saling bergantung serta menjadi sebuah kesatuan. Organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan.
Kehadiran psikologi industry dan organisasi dalam perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Dengan bantuan para ahli terutama manajemen SDM, psikologi industry dan organisasi dapat memberikan solusi atas masalah yang terjadi di perusahaan. Mereka akan menggunakan data yang dikumpulkan untuk menganalisis temuan yang ada yang mencari metode pemecahan masalah.
Hal ini bisa meningkatkan mentalitas karyawan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi sikap bolos kerja. Hasil dari ini semua adalah perussahaan dapat menghasilkan bisnis dan hasil yang lebih baik dan karyawan lebih sejahtera.
Apakah psikologi dalam industry dan organisasi itu penting? PIO ini penting dalam perusahaan terutama untuk manajer SDM, karena PIO melihat tingkah laku manusia atau SDM yang merupakan komponen penting dalam suatu perusahaan.Â
Dalam seleksi calon karyawan, perusahaan pasti menggunakan psikolog untuk menyeleksi calon karyawan agar sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan tersebut. Selain itu, dalam pengembangan SDM yang ada dalam perusahaan akan lebih mudah sehingga tidak memakan biaya yang terlalu besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H