Mohon tunggu...
Malca Putri
Malca Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Industri di Universitas Airlangga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabut Otak di Era Digital: Dampak Teknologi terhadap Fungsi Kognitif

28 Desember 2024   20:54 Diperbarui: 28 Desember 2024   20:54 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pencitraan otak menggunakan MRI dan PET. (Sumber: Frontiers)

Pandemi COVID-19 juga memperburuk masalah ini. Banyak individu mengalami brain fog sebagai gejala pasca-infeksi COVID-19. Penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 40% pasien COVID-19 melaporkan manifestasi neurologis, termasuk kesulitan berkonsentrasi dan memori. Kombinasi dari efek langsung virus serta dampak psikologis dari isolasi sosial dan peningkatan penggunaan teknologi selama lockdown telah menciptakan kondisi yang lebih rentan terhadap brain fog.

Strategi Mengatasi Brain Fog

Untuk mengurangi gejala brain fog yang disebabkan oleh penggunaan teknologi, beberapa strategi dapat diterapkan:

  • Batasi Waktu Layar: Mengatur waktu penggunaan perangkat digital dapat membantu mengurangi kelelahan mental.
  • Istirahat Teratur: Mengambil jeda dari layar setiap 20-30 menit dapat membantu menjaga kesehatan mata dan meningkatkan fokus.
  • Tidur Cukup: Memastikan tidur berkualitas sangat penting untuk pemulihan fungsi kognitif.
  • Aktivitas Fisik: Olahraga teratur dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mendukung kesehatan mental.
  • Teknik Relaksasi: Menggunakan teknik seperti meditasi atau yoga untuk mengelola stres.

Kesimpulan

Brain fog adalah kondisi yang semakin umum di era digital ini, dipicu oleh ketergantungan pada teknologi dan perubahan gaya hidup. Meskipun tidak selalu merupakan tanda dari masalah kesehatan serius, dampaknya terhadap kualitas hidup tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat, individu dapat meningkatkan fungsi kognitif mereka dan mengurangi gejala brain fog.

Daftar Pustaka

Spitzer, M. (2020). "Digital dementia: The impact of technology on cognitive function." Pulsus Group.

Jimenez, A. (2020). "Functional Neurology: Why Screen Time Causes Brain Fog." LinkedIn.

Hutton, J., & Hutton, C. (2020). "Brain health consequences of digital technology use." PMC.

Riepe, M.W., & Kuhlmann, D.G. (2021). "The cognitive impact of excessive screen time in children and adults." Journal of Neurology.

Baruch, N., & Heller, T. (2021). "Cognitive Effects of Digital Technology Use: A Review of the Literature." Frontiers in Psychology.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun