Mohon tunggu...
MalaM
MalaM Mohon Tunggu... Freelancer - satu ruang bersama MalaM

... karena kita pernah di sini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mak

28 Januari 2019   16:47 Diperbarui: 28 Januari 2019   17:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masih setia ia pada embun  
melipat kalai sepenuh hati  
menyala fajar dari ruang belakang  
meramu harapan dari tilasan hingga wajan 

masih setia ia pada embun  
menggumam doa tak berjeda  
mengasak kalang pelepas datang  
merajut keranjang penampung petang 

masih setia ia pada embun  
menyala sunyi, temarang, dan kokok pejantan  
ditingkah pulas, dengkur, dan pejam di belakang  
daun jendela yang masih akur 

takkan buram pandang kala kanak, retak tangan dalam  
usapan doa-doa yang mengalir dari getar jantungnya  
yang bahkan mungkin kita lewatkan  
segegas kirap setelah sarapan  
menunggu dentang pelajaran pertama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun