Mohon tunggu...
Malaikat Pintar
Malaikat Pintar Mohon Tunggu... -

Malaikat Pintar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tobat Massal dari Hutang!

27 September 2013   08:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:20 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membaca judul di atas mungkin banyak yang berkomentar, Hutang kok digandengankan sama Tobat seperti Dosa saja :)

Ya memang begitulah adanya, banyak para Pembicara yang mengatakan bahwa Dosa yang membuat orang terhalang masuk Surga. Di waktu lain juga banyak Pembicara yang membawakan kajian bahwa Hutang membuat orang terhalang/terganjal masuk Surga. Jadi Hutang disini identik dengan Dosa bukan ? sama-sama menghalangi masuk Surga.

Saya akan share pemikiran kecil agar kita mampu memahami hubungan Hutang dengan ganjalan masuk Surga. berikut ini mari kita pikirkan gambaran ini:

Katakanlah ada 2 orang yang hidup bertetangga, si Amar dan si Amir. Si Amar adalah orang yang terkenal sebagai orang yang sholeh, pandai beribadah, namun kehidupan lemah. Sedangkan si Amar adalah Pengusaha sukses, dia memiliki beberapa Toko Bahan Pokok di beberapa daerah. Walaupun Amar berbega keyakinan dengan si Amir, dia selalu bersikap baik dan suka menolong kepada semua orang, termasuk ke Amar.

Kerena kondisi ekonominya yang sulit, Si Amar beberakali meminta pinjaman uang kepada di Amir, dan kadang-kadang juga meminjam Beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya. Akhirnya hutang si Amar kepada si Amir menumpuk sebanyak 86 juta 400 ribu rupiah, sebuah angka yang tidak sedikit bagi Amar yang tergolong orang ekonomi lemah.

Karena lilitan hutang yang cukup besar ini, si Amar semakin meningkatkan intensitas ibadahnya. Tiap malam dia bangun untuk berdoa, ketika siang hari dia banyak melakukan puasa, dan ia-pun memperbanyak lantunan doa dan wirid Tobat (minta ampunan Tuhan atas segala hutang-hutangnya).

Namun suatu hari, kecelakaan menimpa si Amar dan dia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Dan tentu hutangnya kepada si Amir belum terlunasi. Dalam pertanyaannya adalah, apakah lantunan doa dan wirid Amar yang cukup banyak di masa hidupnya telah membuat hutannya kepada Amir terlunasi ?

Pada faktanya Hutang Amar masih belum terbayarkan ke Amir, karena Amir belum menerima pelunasan hutang baik dari Amar maupun yang mewakilinya.

Jadi seruan Tobat, mestinya diluruskan kembali. Karena kita harus tahu kita bertobat untuk apa dan kepada siapa. Contoh sederhana di atas saja telah menggambarkan kepada kita bahwa Hutang kepada manusia berupa harta benda tidak bisa kemudian hanya dihapus dengan pertobatan yang arahnya hubungan vertikal dengan Tuhan, karena ini kaitannya dengan manusia (hubungan horisontal). Kecuali memang jika mau membayar hutang kepada Tuhan/ALLAH, ya harus kepada Allah. Jadi kita harus meneliti dulu, kita hutang apa dan kepada siapa.

Baik, saya akan melanjutkan pembahasan kita lebih dalam sedikit. Jika tadi gambaran manusia dengan manusia, lalu apakah manusia memiliki hutang kepada Tuhan ? jawabnya dalah sangat-sangat BANYAK !

Banyak orang yang tidak menyadari hutang ini dan apalagi kesadaran ini ditutup oleh pemahaman yang tidak dijelaskan lebih detil yang mengatakan bahwa Alam Semesta seisinya ini dicipta Tuhan diperuntukkan untuk manusia. Sehingga banyak yang memahami bahwa manusia sah dan tidak memiliki hutang kepada Tuhan jika menggunakan, memakan dan mengeksploitasi apa saja yang ada di Alam Semesta ini.

Pemahaman ini yang harus kita luruskan bersama, kalimat ALLAH - Tuhan Semesta Alam menciptakan Alam Semesta seisinya ini diperuntukkan untuk manusia ini sangat benar. Sebagai tempat manusia hidup, yang menyediakan makanan dan minuman serta segala jenis kebutuhan agar kehidupan manusia berlangsung. Sehingga Alam ini dicipta ALLAH sedemikian hingga mendukung keberlangsungan hidup manusia. NAMUN, yang perlu kita sadari adalah bahwa ALLAH menciptakan semua ini, baik Alam Semesta maupun Raga Alam yang kita gunakan ini (kita sejatinya adalah Roh yang dimasukkan ke Raga Alam) adalah sebuah MODAL kerja untuk manusia. (Penjelasan pendukung bisa dibaca di tulisan saya sebelumnya, jika ada yang belum membacanya silahkan klik link ini)

Jadi yang namanya Modal itu ya pinjaman yang harus dikembalikan. Gambarannya seperti ini, Pemerintah mengalokasikan dana 250 Milyar sebagai Modal yang diperuntukkan untuk UKM di daerah-daerah. Kata diperuntukkan ini bukan berarti diberikan cuma-cuma / gratis bukan. Jadi sama, jika ALLAH menyediakan Alam Semesta seisinya inin diperuntukkan untuk manusia, ini juga ibaratnya Modal kerja. Roh manusia ini adalah Utusan ALLAH yang diturunkan ke Dunia untuk bekerja (bahasa terkenalnya mengabdi). Sudah diberikan Raga Alam sebagai kendaraan dan Alam Semesta sebagai bahan kerja. Jadi manusia ini tidak memiliki apa-apa, karena semua ini PINJAMAN Modal dari ALLAH Sang Maha Pencipta. Yang dimiliki manusia hanyalah Pengabdian. Dan pengabdian inilah nanti yang dibayar oleh ALLAH dengan kemuliaan di Surga.

Dalam tulisan ini saya tidak membahas lebih detail pekerjaan apa yang dimaksud, namun saya berfokus pada pinjaman Modal alias Hutang kita kepada ALLAH.

Manusia yang menganggap bahwa segala sesuatu itu miliknya, ini juga merupakan Kesalahan Besar / Dosa Besar di hadapan ALLAH yang memiliki segalanya. Jadi kita semua harus melakukan pertobatan terhadap hutang kita kepada ALLAH. Kuncinya "semua yang berasal dari ALLAH harus kita kembalikan kepada ALLAH".

Apa saja yang telah kita gunakan dalam hidup ini ? dan bagaimana cara kita mengembalikannya ?
Kita harus berfikir menyeluruh, yang kita gunakan bukan hanya harta yang ada dalam genggaman kita, tapi juga semua yang ada di Alam Semesta ini, mengingat Alam Semesta seisinya ini memang dicipta sedemikian hingga untuk mendukung kehidupan kita. Kita telah menggunakan Matahari, menggunakan Bulan untuk hitungan, menggungkan Udara, Api, Air, Bumi dan juga seisinya. Jadi ya semua yang ada di Alam Semesta ciptaan ALLAH inilah "Harta" ALLAH yang harus kita kembalikan sebelum nyawa kita meninggalkan Raga kita ini.

Kuncinya sederhana, jika seseorang menghadap ALLAH dengan cara doa sembah sujud. Maka mengembalikan Alam Semesta seisinya ini dengan cara menyembah sujudkan dalam doa kita. Jadi mari melakukan Tobat Masal bersama seluruh Manusia di Bumi. Bawa semua ciptaan ALLAH bersembah-sujud kepadaNYA. Semoga hutang kita terlunasi di hadapan ALLAH. Mari berdoa bersama:

Ya ALLAH, kuhaturkan sembah sujudku kepadaMU dengan segenap ciptaanMU yang telah memberi tempat serta makan dan minum seumur hidupku
Hanya kepadaMU kami menyembah
Hanya kepadaMU kami memohon
(amin)

Catatan:


  • Bawa Doa ini sebagai doa kita sehari-hari, karena setiap hari kita menggunakan fasilitas ALLAH
  • Saran dan Pertanyaam bisa dikirimkan ke alamat email malaikat.pintar@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun