Jangan Sepelekan Baby Blues! : Mari kita cegah dan ketahui penyebabnya!
Baby blues adalah posisi dimana seorang ibu setelah melahirkan merasakan depresi dan mengalami banyak gejolak emosi. Baby blues dikenal dengan depresi postpartum di kalangan medis dan paramedis.Â
Di posisi ini seorang ibu setelah melahirkan dapat merasakan sedih yang berlebihan, marah yang berlebihan dan suatu saat apabila tidak dijaga dengan baik maka akan lepas kendali.Â
Apabila seorang ibu setelah melahirkan merasakan suatu emosi, dapat secara cepat juga emosi tersebut berganti atau yang biasa disebut dengan mood swing.
Dilihat dari dampak yang dapat ditimbulkan dari baby blues atau depresi postpartum juga sebaiknya tidak dianggap sepele. Banyak dari masyarakat Indonesia terutama yang masih menganggap sepele Kesehatan mental setiap orang.Â
Dapat dilihat juga dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang apabila bertemu dengan ibu setelah melahirkan justru memberikan banyak tekanan dan tuntutan. Seperti contohnya, ibu setelah melahirkan dituntut untuk dapat mengurus bayinya sendirian dan memberikan perawatan sepenuhnya tanpa melihat kekurangan sang ibu yang tak dapat dihindari.Â
Ada kalanya sang ibu dituntut untuk memberikan asi sampai 2 tahun, namun ada beberapa ibu yang nyatanya hormon prolaktin yang sudah berkurang sehingga tidak bisa menyusui asi sampai 2 tahun.
Perlu diketahui bahwa banyak tuntutan yang diberikan kepada ibu setelah melahirkan sementara sang ibu setelah melahirkan tersebut mendapatkan kondisi yang tidak dapat dihindari.Â
Tuntutan mengenai hal yang tidak bisa dihindari oleh ibu setelah melahirkan ini dapat memberikan tekanan kepada sang ibu tersebut. Banyak dari ibu setelah melahirkan yang merasa bersalah kepada anaknya dikarenakan tidak dapat melaksanakan tuntutan yang diberikan oleh orang sekitar. Hal seperti ini harus dirubah dan segera diperbaiki.
Dalam beberapa penjelasan psikolog, Baby blues dibagi ke beberapa tahapan yakni
- Komplikasi Pada masa Postpartum.Â
Pada masa postpartum atau masa setelah melahirkan sangat memungkinkan bagi sang ibu mengalami komplikasi fisik seperti; pendarahan berkelanjutan, Demam tinggi, Tekanan darah menurun drastis, sulit menahan buang air kecil ataupun buang air besar, pergeseran tulang pinggul dan masi banyak lagi komplikasi lainnya yang dapat terjadi.
- Komplikasi mental atau depresi postpartum.Â
Setelah ibu mengalami kendala ataupun komplikasi setelah melahirkan, sang ibu pun merasakan stress yang berkepanjangan sehingga dapat menimbulkan gejolak emosi yang luar biasa. Hal ini dapat terlihat dari perubahan suasana hati yang berubah signifikan, Sering menangis berlebihan, menjauhkan diri dari orang sekitar dan lingkungan sekitar.Â
Banyak akhirnya dari ibu setelah melahirkan yang menemui kendala ataupun komplikasi merasa tidak percaya diri dalam merawat anaknya dan obsesif terhadap bayinya.Â
Hal ini dapat menjadi tekanan yang sangat besar bagi ibu setelah melahirkan, dampak yang paling parah dari terjadinya baby blues adalah sang ibu secara tidak sadar ingin menyakiti bayinya atau bahkan secara tidak sadar ingin mencekik sang bayi bahkan ingin membunuh sang bayi.
Perlu diketahui bahwa baby blues juga dibagi menjadi tiga jenis dengan tingkat keparahan yang berbeda yakni:
- Baby Blues
Baby blues dapat berlangsung di 2 minggu pertama setelah melahirkan. Hal ini dapat dilihat dari ibu setelah melahirkan mengalami kesedihan ataupun murung dan menutup diri. Ibu yang mengalami baby blues tidak memerlukan pengobatan, karena hal ini dapat membaik dengan sendirinya dalam perkiraan 1 minggu.
- Postpartum Depression
Postpartum depression dapat berlangsung selama lebih dari 2 minggu setelah kelahiran bayi. Hal yang dapat dilihat ibu mengalami keputusasaan, kesedihan yang berlebihan, kegelisahan, sulit untuk fokus, dan ibu mudah lelah.Â
Dari beberapa kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormone yang signifikan setelah melahirkan, Ibu merasa terlalu Lelah dampak dari persalinan, tidur yang tidak nyenyak, atau bahkan perubahan respon lingkungan.Â
Perubahan dalam kehidupan setelah melahirkan baik perubahan waktu dan kebiasaan yang banyak harus berubah setelah melahirkan sehingga sang ibu merasa kewalahan. Postpartum depression dapat memburuk apabila tidak segera di perhatikan dengan baik.
- Postpartum Psychosis
Postpartum psychosis jarang terjadi pada ibu setelah melahirkan, hal ini merupakan jenis baby blues dengan keseriusan paling parah yang dapat terjadi pada ibu setelah melahirkan.Â
Hal ini dapat terjadi dalam 2 hari sampai 4 minggu di masa setelah ibu melahirkan. Dampaknya adalah ibu mengalami paranoid, halusinasi berlebihan, berperilaku sembarangan, bersikap linglung, dan perubahan gejolak emosi yang drastic. Dari dampaknya dapat beresiko pembunuhan pada bayi, cedera, atau bahkan ibu bunuh diri.
Beberapa tanda dan gejala Baby Blues:
- Sering merasa lemas dan kelelahan
- Menurunnya gairah untuk menghadapi kehidupan
- Menurunnya nafsu makan
- Cenderung berpikiran dan berkata hal-hal negatif
- Sama sekali tidak merawat diri bahkan hanya sekedar mandi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H