Mohon tunggu...
Mukhtar Alshodiq
Mukhtar Alshodiq Mohon Tunggu... -

Pikirkan Yang Ada dalam Kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemerintah Bohong pada Rakyat??? Sebuah Kesimpulan

9 Desember 2010   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat kemarin berdiskusi dalam rangka peringatan hari Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta. Diskusi dengan tema "Relfeksi Bersama" ini melahirkan kesimpulan bahwa pemerintahan SBY kerap membohongi rakyat. Pemerintah terlalu banyak bohong kepada rakyat. Di antaranya soal angka kemiskinan yang dikatakan semakin menurun setiap tahun. Padahal, parameter kemiskinan versi pemerintah dinilai tak layak, yaitu orang dengan penghasilan sekitar Rp 211.000. KOMPAS.com/8 Desember 2010

KEMUDIAN ADA USAHA UNTUK MELAKUKAN PENGALIHAN ISU

Buya Syafi'i Ma'arif dituding menerima apartemen mewah seharga Rp 2 miliar dari seorang konglomerat di negeri ini. Kabar itu diberitakan tabloid Suara Islam dalam tulisan berjudul Multi Accident Award. Pemberiaan ini, menurut Suara Islam, untuk membungkam Syafi'i yang sering bersuara kritis soal insiden Lumpur Lapindo. Tulisan yang dibuat oleh Jaka Setiawan ini diterbitkan dalam edisi 19 November-3 Desember 2010. TEMPO Interaktif, Jakarta/8 Desember 2010

Begitu sulit dan susahnya kan???? Mengungkit sebuah kejahatan di negeri ini menjadi sebuah kebenaran??? BOHONG adalah sebuah kejahatan. Sehingga harus menfitnah. FITNAH ITU LEBIH KEJAM DARIPADA PEMBUNUHAN lho.....??? INI BERHADAPAN ANTARA DATA DAN FAKTA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun