Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

"Manuk Tapo Sewut", Makanan Khas Lamaholot

27 Januari 2019   20:02 Diperbarui: 28 Januari 2019   20:00 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi Orang Lamaholot, "Manuk Tapo Sewut" tentu tidak asing. Makanan khas yang satu ini, memang nikmat di setiap lidah anak Lewotanah (sebutan untuk orang Lamaholot). Menyebut makanan khas ini, selalu membuat rindu setiap anak kampung di tanah rantau.

Dalam Bahasa Lamaholot, "Manuk" berarti ayam, "Tapo" ialah kelapa, sedangkan "Sewut" adalah campur. "Manuk Tapo Sewut" artinya, racikan daging ayam dicampur dengan kelapa parut.

Di banyak momentum kebersamaan orang Lamaholot, menu ini menjadi hidangan pilihan sekaligus rebutan. Makanan yang paling diharapkan ada dalam satu kesatuan hidangan pada saat makan bersama.

Memang jarang ditemukan dalam hajatan makan bersama yang sifatnya resmi. Makanan lokal Lamaholot ini biasa ditemukan dalam kebersamaan kekeluargaan di kampung atau di obJek wisata pantai saat warga berekreasi bersama.

Cara masak hingga menghidangkan makanan khas Lamaholot "Manuk Tapo Sewut" pun sederhana. Tidak memerlukan alat masak yang ribet. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama dari proses masak hingga menghidangkannya.

Untuk memasak, kita membutuhkan beberapa bahan. Yang pasti pertama, seekor ayam. Pada umumnya, ayam yang diolah adalah ayam kampung. Berikut, kelapa yang sudah diparut, bawang merah, garam, daun kemangi, daun sereh, dan jeruk nipis.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Cara mengolahnya, pertama ayam yang sudah dipotong, dipanggang hingga matang. Setelah matang, daging ayam tersebut dicabik-cabik hingga kecil. Selanjutnya daging ayam yang sudah dicabik atau dicincang dalam ukuran kecil tadi, dicampur dengan kelapa yang sebelumnya sudah campur dengan garam, bawang merah, daun sereh dan daun kemangi dalam sebuah wadah.

Diupayakan, proses mencampur harus benar-benar merata hingga sari kelapa menyerap betul ke dalam daging ayam. Hal penting yang diperhatikan pada bagian ini adalah, takaran garam. Jika garam terlalu banyak, sangat mempengaruhi cita rasa daging. Sebaliknya, garam terlalu sedikit juga akan berpengaruh pada cita rasa daging ayam.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Selanjutnya, tiris air jeruk nipis pada permukaan campuran tadi hingga merata. Cukup sedikit. Jeruk nipis akan menambah kesempurnaan rasa. Sampai pada tahap ini, "Manuk Tapo Sewut" sudah siap saji.

Cara makan, dan posisi duduk terbaik versi Anak Lamaholot adalah dengan bersilah di tanah. Tidak membutuhkan piring dan senduk. Hanya membutuhkan alas makanan menggunakan daun pisang.

Makanan yang cocok untuk menemani "Aanuk Tapo Sewut" adalah singkong rebus, pisang bakar atau rebus, mudu (sambal) dan tuak putih, yang disadap dari pohon lontar atau kelapa.

Racikan ayam tadi dihidangkan di atas permukaan daun pisang. Singkong rebus, pisang rebus, pisang bakar, sambal juga sama. Dihidangkan di atas daun pisang. Semua yang terlibat makan duduk melingkari daun pisang dan menggunakan tanggan kosong tanpa bantuan senduk. Ini sajian makanan istimewa untuk anak kampung. Sebuah pemandangan kekeluargaan yang sangat berkesan.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Rasanya tidak bisa dijelaskan atau ceritakan dengan kata-kata atau tulisan. Hanya lidah yang bisa menjelaskan!

Bagi yang sudah menikmati sajian makanan ini pasti tidak akan pernah melupakan kenikmatannya. Sementara bagi yang belum menikmati, pastikan dirimu akan datang ke Tanah Lamabolot, di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata dan di sebagian Kabupaten Alor, Provinsi NTT. Kami menunggu, dan kita buktikan kenikmatannya "Manuk Tapo Sewut".

Maksimus Masan Kian (Putra Adonara, tinggal di Kota Larantuka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun