Setiap obyek wisata, adalah aset daerah yang menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan menatanya. Keberadaan obyek wisata memberi wajah daerah, membentuk ikon daerah dan membanggakan warganya.
Penulis memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dipedomani dalam menjaga dan memberi kesan baik atas keberadaan sebuah obyek wisata. Rumusan tips ini, muncul setelah kami melakukan kunjungan ke beberapa obyek wisata di Kabupaten Flores Timur (Flotim) dan membandingkannya dengan obyek wisata di luar daerah yang pernah kami kunjungi.
1. Menjaga Kebersihan
Keindahan  sebuah obyek wisata tidak akan bertahan lama, jika para pengguna tidak menjaga kebersihan.Kulit-kulit permen, puntung rokok, kemasan mineral, kotak makanan, merupakan beberapa contoh sampah yang biasa ditemukan di lokasi wisata.
Cara yang paling sederhana dan tepat adalah membuang sampah pada tempatnya. Tanpa melakukan hal sederhana ini, kita tidak bisa bermimpi akan kebersihan itu sendiri. Bagi pengelolah, tempat sampah mutlak ada disiapkan. Letakkan tempat sampah pada titik-titik strategis yang mudah dijangkau wisatawan.
Memberi senyum, sapaan dan salam untuk setiap wisatawan yang datang di obyek wisata, harus menjadi kekhasan di setiap obyek wisata. Ini kesan pertama yang harus diberikan oleh setiap pengelolah atau pelayan, juga warga asli di sekitar lokasi wisata.
Berikan layanan terbaik. Sebuah obyek wisata kemudian menjadi tempat favorit, jika kesan yang melekat di hati setiap wisatawan adalah kesan baik. Sebaliknya, ia bisa memutuskan untuk tidak akan datang lagi, tidak menginjakkan kakinya lagi di tempat itu, jika kesan yang ia dapat buruk baginya.
3. Hindari Miras (Minuman Keras)
Keributan, kekacauan, ketidakyamanan di lokasi wisata pemicu paling besarnya adalah prilaku oknum yang memanfaatkan lokasi wisata untuk meneguk Miras. Prilaku lokal yang satu ini mesti dihindari. Miras di tempat umum, terlebih lagi di lokasi wisata akan membuat pengunjung tidak nyaman.Berpapasan dan mencium bau miras saja, sudah sangat menganggu.
Melihat lingkaran orang duduk bersama meneguk Miras, langsung merusak pemandangan. Ini soal kesan orang. Tidak bisa memaksanakan selera pribadi untuk diterima di ruang publik. Kurangi prilaku seperti itu, jika ada komitmen mengembangkan wisata di daerah sebagai salah satu program unggulan yang mendorong pembangunan di sektor lainnya.
Sebuah obyek wisata akan "mati gaya" jika kehilangan ruang-ruang kreasi yang membuat betah wisatawan. Jika keindahan alam tidak bisa diatur manusia, kita cukup mengambil peran menambah ruang kreasi  yang unik. Misalnya menambah spot bagi wisatawan untuk foto dan berselfie, ada titik khusus foto keluarga, ada tempat spesial untuk foto pasangan nikah, dan lain-lain. Itu baru dari sisi mendesain tempat foto. Ada banyak hal lagi yang bisa dirancang untuk menghasilkan keunikkan tersendiri di obyek wisata tersebut.
Fasilitas penunjang menjadi faktor penting dan strategis. Kamar Mandi, WC, ruang ganti, tempat untuk snack dan makan, penginapan, tempat parkir, ruang karoke, adalah fasilitas dasar yang pada umumnya diharapkan untuk ada di tempat wisaga. Semua fasilitas tersebut, menjadi satu paket  pelayanan bagi wisatawan.