Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kreasi Literasi di TBM Pelangi Agupena Flotim

19 Januari 2019   06:24 Diperbarui: 19 Januari 2019   06:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (18/1/19) sore, di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Pelangi Agupena Flotim, kami belajar dari gawai dan alam raya. Ini menjadi salah satu kreasi literasi, selain kegiatan rutin membaca dan menulis. 

Bersama anak-anak, kami berupaya untuk sedikit mengarahkan mereka bagaimana, menggunakan gawai (handphone) secara positif.

Keterampilan yang didalami yakni, Teknik Dasar Fotografi dengan menggunakan handphone android. Obyek jepretannya adalah alam.

Antuasias anak  luar biasa. Mereka berbondong-bondong datang ke lokasi kegiatan sejak pukul 15.00 Wita, walau kegiatannya baru akan dilangsungkan pada pukul 16.00 Wita. Sebagian anak dihantar oleh orang tua mereka, bahkan menunggu hingga kegiatan berakhir.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Setelah diberi gambaran singkat seputar teknik mengambil gambar, anak mampu mendokumentasikan sekian banyak obyek yang ada di sekitar lokasi kegiatan. 

Ada yang memotret bunga, pohon kelapa, gunung, daun tanaman, batu, juga awan. Dari obyek foto tersebut, selanjutnya menjadi inspirasi untuk menghasilkan tulisan puisi. Karya mereka membanggakan.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Dokpri

Tentang literasi, kalau sekedar berwacana, berteori dan memunculkan defenisi, itu memang gampang. Akan sulit bagaimana kita berusaha untuk turut mengambil peran. Butuh kreasi untuk memanfaatkan potensi dan keterampilan yang kita miliki untuk menggerakan literasi lewat aksi nyata.

Memang tidak banyak orang menaruh peduli pada gerakan yang satu ini, sebab tidak mendatangkan keuntungan secara finansial. Hanya membutuhkan pengorbanan. Tidak saja pikirian, waktu dan tenaga tetapu juga finansial. 

Demikian maka, memang tidak banyak yang tertarik. Zana nyaman yang sudah melekat, mungkin sulit dilepas dan terjun pada gerakan yang satu ini.

Sumber : dokpri
Sumber : dokpri
Walau demikian, dilihat secara jujur, jika gerakan ini serius dijalankan,akan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetitif di masa yang akan datang. 

Anak belajar di alam terbuka, belajar tanpa batasan waktu yang kaku tetapi diberikan materi yang menghibur. Mereka merdeka berkreasi dan berinovasi.

Anak sejak dini didorong untuk fokus, serius dan dapat meningkatkan bakat dan potensinya. Kelak bakat dan potensinya itu yang akan menghidupinya. 

Impian menjadi sarjana dan pulang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) mesti tidak menjadi nomor satu, karena ruang itu semakin kecil. Butuh kreativitas untuk bisa hidup lebih gembira.

Harapannya, waktu anak-anak, "sedikit" kita curi untuk mengisinya dengan kegiatan positif. Saat ini, lingkungan sedang meformat perkembangan anak-anak. Kita, adalah pelaku yang diharapkan menghasilkan format yang baik yang mampu mendukung cita-cita mereka ke depannya.

(Maksimus Masan Kian/Penggagas TBM.Pelangi Agupena Flores Timur)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun