Sejarah perkembangan bangsa Indonesia telah menampakan perjalanan Pancasila itu sendiri. Karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya digali dari kebudayaan bangsa selama bertahun-tahun hingga ditemukan benang merahnya yakni Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila adalah jiwa bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai jiwa berarti Pancasila adalah daya penggerak hidup bangsa.Â
Namun, apa yang terjadi dewasa ini? Tidak jarang orang Indonesia sendiri mulai kehilangan jiwanya. Kehidupannya mulai mengambang karena kehilangan dasar dan arah hidup.
Contohnya saja ada saja organisasi masyarakat yang bermunculan dengan ideologi baru yang diadopsi dari berbagai ideologi luar. Akibatnya terjadi mutilasi tak terduga untuk diri bangsanya sendiri.Â
Adapun usaha positif dari berbagai elemen masyarakat yang patut diapresiasi karena begitu getol untuk menjaga dan menghayati Pancasila. Artinya masyarakat yang nasionalis selalu berorientasi pada Pancasila.Â
Proses pemaknaan nilai-nilai kebudayaan lokal selalu didasarkan pada Pancasila itu sendiri. Pancasila menjadi landasan teori setiap pencarian makna hidup. Dengan demikian usaha-usaha itu patut mendapat dukungan dari segenap rakyat Indonesia agar pengejawantahan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi nyata.Â
Tidak hanya itu, ada pula kesadaran pemerintah untuk menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah itu turut memberi nilai tambah yang baik bagi perwujudan Pancasila.Â
Hal ini dapat dikatakan bahwa Pancasila dijadikan sebagai orientasi. Atau dengan kata lain Pancasila menjadi jiwa yang menghidupkan roda perputaran bangsa Indonesia. Untuk itu, Pancasila mau tidak mau harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap orang/kelompok maupun masyarakat yang memiliki kewarganegaraan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H