Mohon tunggu...
Maksimus Abi
Maksimus Abi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi, Widya Sasana, Malang

Pernahkah kita melupakan kenanagan? Tetapi kita telah melupakan Tuhan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka adalah Dilema Hidup di Dunia

31 Agustus 2022   21:50 Diperbarui: 31 Agustus 2022   22:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutelusuri lorong buana 

Yang penuh liku dan nestapa

Langkah demi langkah terus kuayun

Mematri jejak walau terkadang bak di atas lautan

Angin selatan bertiup kencang

Menyusul samudera cinta yang kian surut

Membawa pergi asaku

Tersapu gelombang hasratku yang taktentu

Sang resi mengobral visi

Menggugah hati yang kian sepi

Meratap hasrat yang membabi buta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun