Mohon tunggu...
Makrus Am
Makrus Am Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Anak Nakal Cenderung Lebih Sukses di Masa Dewasanya

25 Mei 2016   23:15 Diperbarui: 25 Mei 2016   23:25 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mau ga punya anak nakal? Nah pertanyaannya gitu.... Mungkin kebanyakan orang tidak mau dikarenakan anak nakal itu sukanya merepotkan, membahayakan, menjengkelkan dan sebagainya. Apa lagi menganggap bahwa kelak dewasa nanti anak nakal menghawatirkan orang tuanya kelak menjadi orang yang gagal. Bener ga sih?

Sebagian orang yang tidak bisa memahami karakteristik anak akan selalu memandang bahwa anak nakal itu sangat buruk kelak dewasa nanti akan gagal. Pernyataan semacam itu tentu harus kita bantah karena tidak semua anak nakal itu mereka tidak mempunyai cita-cita atau harapan yang tinggi menjadi orang besar atau sukses. Disini kita perlunya memahami karakteristik anak yang bisa dikatakan masih melalui proses perkembangan pada dirinya. Dalam proses perkembangan itulah berbagai macam karakter atau tingkah laku anak di tunjukan atau di ekspresikan karena bagi dirinya adalah sebuah hal yang di anggap menyenangkan tanpa berfikir hal itu baik atau buruk juga dapat merugikan orang lain atau tidak. Karena disinilah seorang anak belum mampu berfikir secara dewasa.

Dalam kajian ilmu psikologi perkembangan tidak semua anak nakal itu kita anggap negatif akan tetapi anak nakal juga mempunyai sisi positif dalam melihat perkembangan kelak dewasa nanti, biasanya sebagian besar menjadi orang yang sukses.

Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Developmental Psychology membuktikan bahwa, anak-anak yang susah diatur saat kecil kelak dewasa nanti memiliki penghasilan yang lebih tinggi ketimbang anak-anak yang biasa-biasa saja.

Penelitian yang di lakukan oleh para ahli dari University of Luxembourg, University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, dan Free University of Berlin di Jerman. Penelitian tahap pertama dilakukan pengamatan dan pengujian terhadap sekelompok anak berusia 12 tahun pada tahun 1968.

Pengamatan dan pengujian ini dilakukan pada 745 orang anak-anak. Aspek dalam penelitian ini yaitu mengenai kecerdasan, perilaku, dan status sosio-ekonomi. Lalu selama 40 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2008, para peneliti kembali untuk mengevaluasi semua individu-individu tersebut untuk mengetahui apakah perilaku mereka saat kanak-kanak bisa menjadi sebuah pembuktian mengenai seperti apa masa depan mereka?

Hasil yang mengejutkan, ternyata para peneliti menemukan bahwa para individu yang menunjukkan perilaku nakal saat kanak-kanak cenderung lebih sukses dalam karier. Mereka yang sering kali melanggar peraturan dan melawan otoritas, seperti orangtua dan guru, tumbuh dengan dewasa yang mempunyai prestasi karir yang tinggi.

Dari sebuah penelitian ini para peneliti dapat menyimpulkan dalam laporan mereka, bahwa sifat yang menantang dapat membuat individu lebih gesit atau cepat dalam mencari peluang dan kerja yang memberikan penghasilan besar sehingga lebih mampu meraih karir yang tinggi.

Untuk itu sebagai orang tua dan guru perlu memahaminya jangan sampai ketika seorang anak bertingkah galak atau nakal jangan langsung mengambil tindakan yang membuat aturan dan hukuman secara otoriter. Lebih baiknya memberikan contoh terlebih dahulu jangan sekedar mengajarkan saja. Dan harus sabar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun