Tiga hari sebelum kejadian, mantan instruktur kebugaran, mengunggah senjata dan magazine pelurunya di  twitternya.Â
Sajid Javid, Sekretaris Dalam Negeri Inggris, mengutuk tech firms karena kegagalan  menghentikan video aksi teror Tarant yang berdurasi 17 menit--yang dishare lebih dari 10 jam setelah kejadian.Â
YouTube, Google, Facebook dan Twitter menurutnya harus kerja keeas untuk menghentikan kekerasan extremis yang mempromosikan aksnya di plaform mereka. '' Ambil alih beberapa kepemilikanya. Cukup sudah cukup," tambahnya.
Siapa Brenton Hanson Tarrant?
Brenton Hanson Tarrant lahir di kota Grafton di tepi sungai Australia bagian timur. Sebelumnya dia dikenal orang lokal yang terobsesi dengan fitness atau kebugaran dan dari keluarga yang terhormat. Â
Namun kini pria 28 tahun itu yang tamatan  SMA Negeri Grafton High School, dan pelatih pribadi di pusat kebugaran kota setempat, dikenal sebagai pembunuh paling sadis dan mengerikan di  Christchurch.
Sadis, dia  memfilmkan dirinya menyerang masjid Christchurch dalam video Facebook Live dan memposting manifesto 74 halaman di mana ia mengklaim berasal dari "kelas pekerja, keluarga berpenghasilan rendah".Â
Dia mengatakan bahwa dia adalah orang Skotlandia, Irlandia dan Inggris dan pindah ke Selandia Baru untuk sementara waktu. Rencananya dia akan  tetap tinggal di Selandia Baru sebagai pelatih fitness setelah aksi terorismenya.Â
Dia menggambarkan dirinya sebagai  "orang kulit putih biasa". Perbuatan biadabnya itu terinspirasi oleh pembunuh massal Norwegia Anders Behring Breivik dan ingin membalas "ribuan kematian yang disebabkan oleh penjajah asing".
"Saya telah membaca tulisan-tulisan Dylan Roof dan banyak lainnya, tetapi hanya benar-benar mengambil inspirasi sejati dari Knight Justiciar Breivik," tulisnya seperti dimuat di Telegraph.
Dia mengatakan ingin membalas dendam atas kematian Ebba Akerlund, seorang anak berusia 11 tahun yang terbunuh dalam serangan teror 2017 di Stockholm. Bahkan nama Ebba ditulis di senjata Terrant yang digunakan dalam aksinya.