Mohon tunggu...
Mochamad Makruf
Mochamad Makruf Mohon Tunggu... Editor - Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial

BTN dan Era Disruption

23 Februari 2019   17:44 Diperbarui: 23 Februari 2019   18:06 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi para pasien setelah diperiksa dokter, mereka segera ke booth Halodoc untuk meminta resp obatnya diambilkan dan diantar ke rumah.  Booth Halodoc bertuliskan " halodoc. Tanpa Antre, Obat Diantar ke Rumah, GRATIS!" dengan warna merah menyala.

SPG Halodoc mendata pasien dan meminta resepnya. Tunggu saja, besoknya obat pasien diantar Halodoc memakai jasa Gojek ke rumahnya. Menariknya semuanya gratis.

Platform ini mencoba membiasakan pasien menggunakan jasanya dengan gratis entah sampai berapa lama. Bila nanti pasien merasa ketagihan, maka halodoc bisa jadi akan mengenakan tarif. Promo halodoc ini, saya temui di RSI Siti Hajar, Jl R. Patah No.70-72,  Sidoarjo,  Jawa Timur.Kemungkinan di rumah rumah sakit lainnya di Jawa juga ada promo serupa.

Dalam seminar Suara Surabaya Economic Forum (SSEF) 2019, pada 5 Desember 2019 Grand City Mall, Surabaya, Prof. Rhenald  juga  mengatakan bagaimana ciri-ciri bisnis disruption. Layanan bisnis, simpler (lebih sederhana), cheaper (lebih murah) sharing resource, accessible (lebih terjangkau), faster (lebih cepat), dan banyak hal yang oversupply dan kadaluarsa.

Bagaimana solusi menghadapi disruption era:

1.Shifting. Bisnis lama harus bergabung dengan platform untuk menjadi produk layanan baru.

2.Eksploitasi yang lama, namun juga harus eksplorasi.

Jangan puas dengan kejayaan bisnis lama di era disruption. Bila pengusaha tidak sadar dan hanya bangga akan kekuatannya sendiri tanpa eksplorasi, dipastikan bisnisnya akan tenggelam.

3. Investasi SDM dan peremajaan alat-alat dan lainnya.

Disarankan peremajaan SDM. Jadi perusahaan rekrut tenaga-tenaga muda milenial yang sudah familiar dengan internet dibandingkan orang tua.

4. Jaga likuiditas dan jangan over asset.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun