Mohon tunggu...
Mochamad Makruf
Mochamad Makruf Mohon Tunggu... Editor - Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Promosi Wisata Indonesia Versus Malaysia

12 Oktober 2015   16:16 Diperbarui: 12 Oktober 2015   19:35 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi setelah puas berwisata di Genting dengan naik kereta gantung atau pun menjajal roll coaster, ketika pulang, sudah ada bus penjemput yang sudah stand by di terminal Genting tepat pukul 20.00. Hebat bukan.

Penulis membayangkan pengelolaan terminal terpadu dengan objek wisata tersebut di Jawa Timur. Jadi stand penjualan one way atau two way ticket ke Bromo dan bus wisata mewah dan representatif sudah stand by di Terminal utama Joyoboyo, Surabaya. Bila dikelola demikian, wisatawan asing akan mudah mencapai objek wisata unggulan Jawa Timur dengan nyaman.

Bagaimana dengan Paris. Penulis sempat ke Paris usai mengunjungi Frankfurt Book Fair beberapa waktu lalu. Jadi penulis berangkat dari kota Frankfurt menuju Paris menggunakan kereta api super cepat. Yang menarik, pembelian tiket kereta api tersebut tiga hari sebelum hari keberangkatan ternyata diskonnya 40 %. Bandingkan beli tiket di negeri ini, 30 sebelum hari keberangkatan harganya tetap 100 %. Tidak menarik. Bila naik kereta, perjalanan ke Paris waktu tempuhnya sekitar empat jam. Sedangkan, bila naik bus, waktu tempuhnya 12 jam.

Tiba di Paris, penulis segera mengunjungi Eifel Tower. Untuk naik ke pucuk Eifel Tower, penulis sudah memesan tiketnya online dan print sekalian saat di Frankfurt. Waktu naik pukul 16.00. Untuk diketahui, batas waktu naik ke Eifel Tower hanya sampai pukul 20.00. Jadi tiket objek wisata selain bisa dibeli off line juga bisa on line.

Apa yang menarik pengelolaan objek wisata di Paris? Bus wisata kotanya. Bus double deck atau bus tingkat yang siap melayani wisatawan asing untuk menikmati wisata kota Paris yang lebih dari 10 objek wisata. Tarifnya cuma 3 euro untuk masa berlaku dua hari. Wisatawan bila belum selesai mengunjungi 10 objek wisata tersebut bisa dilanjutkan hari berikutnya. Kota-kota besar di Indonesia tentu bisa implementasi transportasi ini. Wake Up Indonesia !!!.

*Jurnalis, Penulis dan Editor Buku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun