[caption id="attachment_334915" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi Segiempat.com"][/caption]
***
Kasih Ibu Sepanjang Masa.
Setiap dari kita tentu pernah merasakan belai kasih sayang seorang ibu. Belai kasih yang begitu menenangkan. disaat gunda gulana memenuhi ruang rasa, disaat sedih, pelukan ibu begitu menengkan. Disaat harapan, disaat cita-cita, disaat perjuangan menuai hasil yang memuaskan, disaat kegembiraan memenuhi hari kita, sang ibu begitu mensyukurinya, sang ibu pula yang menyepi lalu khusuk memanjatkan doa pada Sang Klaliq. Dalam kondisi seperti apapun ibu menjadi sentral hati dan perasan kita. Ibu begitu berarti. Begitu tulus. Ibu segalanya bagi kita.
Kasih Ibu Tak Berpamrih
Seiring waktu berlalu, kita terlalu sering melupakan ibu. Urusan rumah tangga. Karier, popularitas, harta dan tahta tak jarang menjadikan kita alpa dan tak punya waktu untuk ibu yang kadang sendirian menjalani sisa hidupnya. Luangkan waktu untuk Ibu, berbaktilah kepadanya, selagi ia masih bersamamu di dunia ini. Jika sang ibu telah memenuhi panggilan Sang Khaliq, sungguh rasa sesal dihati begitu membekas. Sungguh. Anda tidak dapat membalas kebaikan sang ibu, sebab ibu begitu ikhlas, begitu tulus pada kita anak-anaknya.
Ibu Malaikat Kasat Mata.
kata yang paling dirindukan untuk diucap bibir bagi orang yang sudah ditinggal sosok sang ibu adalah, Mama. Jarang sudah kata itu saya ucapkan, kadang tetes air bening memenuhi dua mata hanya karena mengucap kata itu. disana rindu, disana harapan, disana suka, disana duka, disana kebaggaan, disana perlindungan.Dipangkuan sang Ibu. Sungguh saya ingin mendekati ibu, mencium punggung tangan itu, mengusap kaki itu.
***
Pulau Buton, 6 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H