Aksi-aksi dehumanisasi tersebut makin menjauhkan masyarakat digital di Indonesia dari nilai religius, budaya dan bangsa yang luhur yang sarat dengan nilai filosofi pancasilais. Hal tersebut tentu sangat bertolak belakang pada sifat dasar manusia sebagai makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, harmonis dan kebahagiaan kepada pihak-pihak lain (Dudung, 2017: 335).Â
Secara spesifik survey yang dilakukan APJII ini memberikan informasi bagaimana gempuran teknologi digital yang tengah berlangsung apakah praktiknya memanusiakan manusia? Tantangan kedepan, fitrah manusia sebagai makhluk sosial dapatkah hidup berdampingan dengan teknologi digital tanpa ada aksi-aksi alienasi atau dehumanisasi.
Referensi:
- Fuchs, Christian. 2014. Digital Labour and Karl Marx. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-71615-4.
- Comor, Edward. 201o. Digital Prosumption and alienation. http://www.ephemerajournal.org/contribution/digital-prosumption-and-alienation
- 1Aris Puji Widodo, 2 Jazi Eko Istiyanto Jurnal Sains & Matematika (JSM) ISSN 0854-0675 Volume 17, Nomer 3, Juli 2009 Kajian Pustaka:172-177
- Abdullah, Dudung. 2018. Konsep Manusia Dalam Al-Quran. Al-Daulah Vol. 6 / No. 2 / Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H