Sepucuk Surat untuk Kampung Halaman yang Kurindukan
Setiap orang pasti punya kampung halaman, tempat yang memiliki history tersendiri, tak perduli seperti apa kampung halaman, yang jelas, kampung halaman selalu memiliki tempat tersendiri di hati, seperti ada ruang khusus buat menyimpan segala kenangan yang ada. Apakah hal itu juga terjadi pada kamu? Sepertinya iya, untuk menumpahkan segala rindu yang ada kepada kampung halaman, saya tuliskan dalam sebuah surat, yuk baca suratnya di bawah ini.
Dear...Kampung Halaman
Kutuliskan sepucuk surat untukmu, sebuah surat dengan goresan tinta emas, buat kampung halaman yang kurindui. Sebuah tempat aku dilahirkan, besar dan tumbuh bersama orang-orang yang selalu hangat kepadaku. Banyak kisah dan kenangan yang sudah terukir dalam memori. Semuanya akan tersimpan rapi dalam file abadi dan menjadi sejarah yang akan kuceritakan kepada anak cucuku.Â
Tak cukup sepekan, sudah berlalu aku injakkan kembali kaki ini di kampung halaman yang kurindui. Waktu yang cukup pendek, yang takkan bisa cukup untuk menghabiskan semua rindu yang sudah menggunung.Â
Banyak cerita yang ingin kuceritakan, banyak kisah yang ingin ku bagikan wahai kampung halamanku, ingin rasanya berlama-lama di sini, mendapatkan kehangatan cinta bersama orang-orang terdekat. Tapi, apa daya, panggilan tugas memaksa untuk kembali meninggalkanmu.Â
Walaupun kamu sedikit berubah, tapi tempat-tempat favoritku masih terjaga dengan baik, sebagai pengobat rindu yang telah lama kusimpan. Waktu yang sedikit, sudah kucoba manfaatkan untuk menjelajahi setiap sudut yang kau miliki. Namun ternyata, sepertinya masih kurang. Seakan setiap sudut yang sudah kunjungi. Tak rela jika kuberikan waktu sedikit. Mereka seolah-olah, berbisik. "Jangan buru-buru, berlama-lamalah sebentar. Aku rindukan dirimu"Â
Kini aku sudah sampai di negeri orang. Dengan tubuh yang masih lunglai, mencoba kembali bangkit melanjutkan tugas sebagai insan yang berguna. Dengan berharap untuk fokus pada kewajiban dan tanggung jawab yang diemban. Walau terkadang bayangmu selalu menghantui. Seakan terasa berat melupakan kerinduan yang belum habis tercurah.Â
Sederet gambar yang ku abadikan dalam ponselku, kembali kubuka satu persatu  berharap bisa sebagai pengobat rindu di hati. Kebahagiaan yang dilukiskan dalam setiap potret yang tertangkap layar ponselku semakin kuat, memanggilku untuk kembali mengunjungimu.Â
Dengan sedikit kekuatan yang ada, berusaha untuk bersabar. Aku janji, akan kembali mengunjungimu wahai kampung halamanku yang Kurindui. Jaga dirimu baik-baik, kabari aku selalu lewat postingan-postingan wargamu di media sosial. Agar aku bisa selalu merasakan diriku ada di sana.Â
Kelak jika aku datang kembali, jangan lupa menyambutku dengan senyuman terbaikmu, dengan alam indahmu, sawah, gunung, sungai dan udara bersihmu. Semoga waktu itu ada, dan akan selalu ada agar kita bisa melepaskan rindu masing-masing.Â
Demikianlah surat untuk kampung halaman yang kurindukan, apakah kamu juga memiliki kampung halaman yang kamu rindukan? Yuk, tuliskan sebuah surat buatnya, sebagai bentuk kamu merindukannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H