Di rantauan kamu sudah sukses, tinggal di kota besar dengan kemewahan yang ada. Semuanya tak kan mampu menghilangkan kerinduan akan kampung halaman. Apasih, yang membuat kamu rindu kampung halaman? Yuk, simak penjelasannya.
"Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kampung halaman adalah daerah atau desa tempat kelahiran". Berarti kampung halaman adalah tempat kita dilahirkan, tempat tumbuh kembang kita bersama keluarga, teman masa kecil hingga kita beranjak dewasa. Banyak alasan yang menyebabkan orang terpaksa meninggalkan kampung halaman. Seperti, melanjutkan study atau karena sebab yang lainnya.Â
Pepatah yang sudah tidak asing buat kita. Hujan emas di negeri orang hujan batu di negeri sendiri, tetap saja lebih nyaman di kampung sendiri. Setinggi-tinggi burung terbang meninggalkan sarangnya pasti dia akan kembali jua.Â
Ya, dua pepatah ini sudah jelas sekali menggambarkan, bahwa kampung halaman, merupakan tempat yang pasti dirindui, setinggi apapun pangkat yang kamu miliki, kamu hidup bergelimang harta, semuanya tak akan mampu menggantikan kenangan indah dan rasa rindu akan kampung halaman.Â
Mengapa orang merindukan kampung halaman?
Kampung halaman menempati posisi tersendiri dalam hati, kenangan yang pernah dilewati akan tersimpan dalam file khusus yang tak kan bisa dihapus. Adapun alasan orang rindu dengan kampung halaman antara lain yaitu
Alasan pertama, rindu masakan ibu
Selain rindu bertemu dengan orang tua, saudara, kerabat dan sahabat pasti ada hal lain, yang membuat kamu rindu dengan kampung halaman. Ya, benar sekali! Sejak kecil menikmati masakan ibu, hingga kamu tumbuh menjadi dewasa, sudah barang tentu kamu akan merindukannya bukan? Kamu pasti sering dong, request untuk dimasakkan makanan favorit kamu, dengan penuh sabar dan cinta maka tersaji hidangan yang membuatmu untuk selalu merindukannya.Â
Alasan kedua, pesona alamnya indah
Kehidupan kota, tidak akan pernah menggantikan kerinduan kamu terhadap pesona alam kampung halaman, hamparan padi di sawah yang hijau terbentang luas, gunung yang menjulang tinggi yang menantang kamu untuk mendakinya, di Lombok sendiri kamu akan pasti selalu rindu untuk mendaki gunung rinjani bukan? Sungai yang bersih, air terjun yang cantik dan pantainya. Kalau kamu rindu untuk mengunjungi yang mana?Â
Mimin sendiri selain rindu untuk mendaki gunung rinjani, menghirup udara pedesaan yang segar, mimin paling rindu ketika memancing di empang milik kakek. Bagi mimin, Ini sangat menyenangkan, apalagi pas menikmati hasil mancing sendiri bersama keluarga. Kenangan-kenangan ini, memanggil terus, untuk minta diulang kembali.Â
Alasan ketiga, rindu dengan adat istiadat dan tradisi
Setiap daerah pasti memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadikannya unik dan menjadi identitas tersendiri. Begitu juga dengan kampung halamanmu bukan?Â
Tradisi dan kebiasaan yang ada di kampung halaman, sering kali membuat kamu ingin terlibat di dalamnya bukan? Seperti tradisi saat perkawinan, sukuran, selamatan dan masih banyak tradisi yang lainnya, yang ngangenin.Â
Kalau mimin sendiri, rindu pulang kampung pas lebaran. Karena tradisi yang unik pada saat selesai shalat ied, yang tidak bisa mimin temukan di rantauan. Dimana semua jamaah shalat ied, membuat antrian panjang dan membuat lingkaran seperti ular. Tradisi apakah itu? Ya, tradisi ini, ketika melakukan tradisi saling maaf-maafan atau bersalaman.Â
Kemudian lanjut berziarah kubur, kemudian setelahnya mimin berkeliling ke rumah sanak saudara. Rasa letih tak dihiraukan karena kebahagiaan bisa berkumpul dengan keluarga besar sangat jarang terjadi.Â
Ketiga alasan di atas pastinya belum cukup, sebagai alasan kamu rindu kampung halaman bukan? Pasti banyak dong, alasan lain yang kamu rindukan, hingga memutuskan kamu untuk pulang kampung? Ketika alasan di atas hanyalah sebagian kecilnya saja. Kampung halaman, dengan keunikan dan sejarah yang sudah ditorehkan, menjadikannya sebagai saya tarik untuk memanggil siapapun yang meninggalkannya dan pasti kembali pulang kampung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H