Bibirmu menyeringai seakan meratapi kehilangan
Dahimu mengkerut seolah kenyang dengan penderitaan
Dan kaupun tertawa, bernyanyi di atas dukanya
Seakan kau tak memiliki hati untuk bisa sedikit merasakan kesedihannya
Hei... ternyata aku lupa, sudah bertanya kepada seorang penipu apakah dia punya hati?
Jika kau punya hati mungkin tak sesatan itu perilakumu
Hai... kau penipu!
ya, kau!
Mengapa kau menoleh kebelakang?
Apakah kebiasaanmu selalu berpaling?
Apakah saya salah menuduhmu kalau hatimu terbuat dari batu?