Mohon tunggu...
Makmur Dimila
Makmur Dimila Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Seorang travel enthusiast dan berbagi cerita perjalanan pribadi di travel blog http://www.safariku.com/ Ia juga menjadi kontributor untuk beberapa media cetak dan online, lokal maupun nasional. Menulis soal perjalanan, pariwisata, sosial, pendidikan, dan gaya hidup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pentingnya Akun LinkedIn

10 September 2015   21:10 Diperbarui: 10 September 2015   21:15 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat bersamaan, perusahaan pun menerapkan sistem yang sejalan. Membuka pintu bagi calon pekerja baru hanya melalui platform digital.

Dengan begitu, seseorang cuma perlu mencantumkan URL akun LinkedIn-nya ketika "apply" atau mengunggah soft copy CV jika diminta. 

Karena itu, ia sarankan kami untuk selalu memperbarui biodata LinkedIn sesuai dengan fakta yang sedang berubah dalam kehidupan profesional kami.

Benar memang, sepulang dari sana, saya selalu mengupdate informasi di akun ini. Di saat bersamaan saya amati, beberapa perusahaan Indonesia maupun asing yang berkantor di Indonesia, menerapkan sistem CV online untuk mendapatkan calon pekerja baru.

[caption caption="Bikin segera akun LinkedIn, atau, ketinggalan jaman? FOTO: business2community.com"]

[/caption]

2. Personal Branding

"Hampir semua profesional di Australia mencantumkan alamat akun LinkedIn-nya di Business Card (kartu nama). Sehingga seseroang yang menerima kartu nama sewaktu-waktu dapat melihat profil pemiliknya jika diperlukan," kata Dolores.

Saya tertegun. Jangankan mencantumkan alamat akun LinkedIn, membawa kartu nama saja tidak. Betapa kampungannya saya. Di Aussie kata dia, bertukar Business Card sangat berharga.

Berkembang budaya kerja di sana, setiap orang yang menerima kartu nama dari orang yang dijumpainya, ia lebih dulu luangkan waktu untuk memerhatikan informasi di kartu nama tersebut; bila perlu memujinya, baru masukkan ke saku.

Mencantumkan akun LinkedIn di kartu nama salah satu upaya personal branding, sebut Dolores, di samping mengupdate profilnya di medsos tersebut.

Jelas berbeda sekali dengan di negara berkembang seperti Indonesia, kartu nama sekedar pajangan, sebagian yang menghargainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun