Mohon tunggu...
Makmur HM
Makmur HM Mohon Tunggu... Writer, Layouter & Designer Grafis -

Menulis dan menikmati puisi. Buku puisinya yang telah terbit antara lain Aku Puisi, Puisi-puisi dari Robekan Kertas (2012), Dwilogi Puisimini Kata Kata Episode 1 dan Episode 2 (2012) dan Algea (2015). CEO & Founder Riaurealita.com, Penerbit Aksarasoca dan AksaDesign.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Saatnya Nanti, Puisi akan Mati. Maka Kupersembahkan Ini, JA

31 Agustus 2013   00:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:35 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JA

jalanjalan sudah patah
rindu melembahlembah
tapi aku masih saja ingin menjajah

2012

JA (2)

rindu sungsang di kepalaku, ja
tak mampu keluar dan menolak masuk
tolonglah sebelum ia mati

2012

JA (3)

apa bedanya kangen dengan rindu
jika ujungnya di kamu?

2012

JA (4)

ja, lihatlah!
cinta sudah semerah darah
dan sesegar debar
mengalir dari jantungku
ke setangkai mawar

2012

JA (5)

pada akhirnya kau memang harus diam
saat mawar telah hitam
dan bulan perlahanlahan padam

2012

JA (6)

sebelum merindudendam
cinta lintangpukang
dikejar kematian

2012

JA (7)

esok, pagipagi sekali, sebelum bulan bunuh diri
aku akan menulis puisi
tentang hati tentang mimpi
juga tentang pelangi yang sedang kau pegangi

2012

JA (8)

aku akan terus mencacimaki hati
sampai ia mati sendiri
larang aku, ja

2012

JA (9)

aku ingin kau melahirkan puisi
dari dosa cinta yang belum pernah kita lakukan

2012

JA (10)

jangan coba menyiram kebun rindu
dengan airmatamu yang masih perawan itu, ja
nanti malah tumbuh cinta diantaranya
kau akan gelagapan merawatnya

2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun