Mohon tunggu...
Makmur HM
Makmur HM Mohon Tunggu... Writer, Layouter & Designer Grafis -

Menulis dan menikmati puisi. Buku puisinya yang telah terbit antara lain Aku Puisi, Puisi-puisi dari Robekan Kertas (2012), Dwilogi Puisimini Kata Kata Episode 1 dan Episode 2 (2012) dan Algea (2015). CEO & Founder Riaurealita.com, Penerbit Aksarasoca dan AksaDesign.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kontemplasi Hujan

10 September 2013   21:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KONTEMPLASI HUJAN (1)


Yang jatuh adalah kenangan

Mengalir Jadi air getir

Di bawah kaki-kaki puisi yang gigil


jeda, 10/09/2013

KONTEMPLASI HUJAN (2)


Kita menyebutnya sebagai bintang-bintang berjatuhan

Padahal mata panah yang sedang asyik kejar-kejaran

Nuju kepala kita yang sedang dibasahi kecemburuan


jeda kedua, 10/09/2013

KONTEMPLASI HUJAN (3)


Sudah waktunya menyusui puisi, katamu, dari langit


jeda ketiga, 10/09/2013

KONTEMPLASI HUJAN (4)


Sementara hujan masih rindang

Dan anak-anak puisi kita sedang kelayapan

Mari mengingat lagi arti pertemuan


jeda keempat, 10/09/2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun