Mohon tunggu...
Maki Muzaki
Maki Muzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Inisnu Temanggung

Hobi sag diskusi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melampau Batas, Merajut Kebersamaan Transformasi Kurikulum PAI Moderat di Era Persatuan dan Kesatuan

4 Juli 2024   13:52 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah dinamika sosial dan politik Indonesia yang kian kompleks, Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peranan penting dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan harmoni di tengah masyarakat yang multikultural. Namun, kurikulum PAI tradisional yang cenderung eksklusif dan kurang adaptif dengan perkembangan zaman menghadirkan berbagai tantangan dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam yang seutuhnya.

Kurikulum PAI tradisional umumnya berfokus pada aspek ritualistik dan hafalan, dengan pendekatan yang terkesan kaku dan kurang relevan dengan isu-isu kontemporer. Hal ini dikhawatirkan dapat melahirkan pemahaman Islam yang sempit dan kurang komprehensif, serta memicu intoleransi dan fragmentasi dalam masyarakat.

Di era persatuan dan kesatuan seperti sekarang, dibutuhkan transformasi kurikulum PAI yang lebih inklusif, responsif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat modern. Transformasi ini perlu dilakukan untuk:

1. Meningkatkan Inklusivitas:

Kurikulum PAI perlu menghargai keragaman mazhab dan pemikiran dalam Islam, serta membuka ruang untuk dialog antar-umat beragama. Hal ini penting untuk menumbuhkan toleransi, saling menghormati, dan memperkuat persatuan di tengah masyarakat yang multikultural.

2. Meningkatkan Relevansi:

Kurikulum PAI perlu memuat materi yang relevan dengan isu-isu kontemporer dan kebutuhan masyarakat modern. Hal ini dapat mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan zaman, seperti globalisasi, teknologi informasi, dan krisis lingkungan.

3. Meningkatkan Keterlibatan Siswa:

Metode pengajaran PAI perlu lebih inovatif dan interaktif untuk menarik minat dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat mendorong internalisasi nilai-nilai Islam secara lebih efektif.

4. Menekankan Nilai-Nilai Universal:

Kurikulum PAI perlu menekankan nilai-nilai universal Islam seperti kedamaian, keadilan, dan toleransi. Hal ini dapat membangun pemahaman yang komprehensif tentang ajaran Islam dan mendorong penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun