Mohon tunggu...
Maki Muzaki
Maki Muzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Inisnu Temanggung

Hobi sag diskusi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Guru dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran

14 Januari 2024   05:29 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:04 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PROBLEMATIKA GURU DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

OLEH: Achmad Maki Muzaki

Pendidikan memegang peran sentral dalam membentuk masa depan sebuah bangsa. Guru, sebagai ujung tombak dalam sistem pendidikan, menghadapi sejumlah tantangan kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam dan tindakan konkret. Peningkatan pembelajaran bukan hanya tugas guru, tetapi juga suatu keharusan dalam menghadapi perkembangan zaman.

  • Paradigma Pendidikan

Diantara problematika yang harus dahadapi sosok guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yanki perubahan-perubahan paradigma Pendidikan. Seperti misalnya perpindahan paradigma Pemindahan Pengetahuan ke Pembentukan Keterampilan: Perubahan paradigma mencerminkan kesadaran bahwa pembelajaran tidak hanya sebatas transfer informasi dari guru ke siswa. Sebaliknya, fokus ditempatkan pada pembentukan keterampilan, di mana guru berperan sebagai pemandu dan pengarah dalam membantu siswa mengembangkan keahlian yang dapat mereka terapkan dalam situasi nyata. Problematisasi terletak pada bagaimana guru dapat secara efektif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif dan mendalam.

Kemudian Sebagai fasilitator, guru tidak hanya memfasilitasi transfer pengetahuan, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengeksplorasi konsep-konsep secara lebih independen. Hal ini memerlukan keterampilan interpersonal dan kemampuan untuk membimbing diskusi serta merangsang pemikiran kritis. Problematisasi muncul ketika guru menghadapi resistensi terhadap perubahan peran mereka dan kesulitan dalam mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam praktik sehari-hari.

Selain dari itu guru dituntut untuk selalu beradaptasi terhadap Tuntutan Pendidikan yang Berkembang: Tuntutan pendidikan yang terus berkembang, seperti perubahan kurikulum, integrasi teknologi, dan kebutuhan akan keterampilan abad ke-21, memberikan tekanan tambahan pada guru. Mereka dihadapkan pada dilema antara memahami kebutuhan baru dan memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan bagi siswa. Problematisasi timbul ketika guru merasa kurang siap atau terbebani oleh beban kerja tambahan yang terkait dengan penyesuaian terhadap perubahan tersebut.

Adapun langkah-langkah lenuju pendidikan yang lebih progresif diantaranya: Pengembangan keterampilan pedagogis, kolaborasi antar guru dan Institusi Pendidikan, peningkatan ketersediaan sumber daya,dan pengakuan dan penghargaan terhadap perubahan peran Guru. Pengembangan keterampilan pedagogis merupakan program pengembangan professional yang harus menitikberatkan pada pengembangan keterampilan pedagogis yang mencakup kemampuan merancang pembelajaran yang relevan, mendukung diskusi, dan merangsang keterlibatan siswa. Kolaborasi antar Guru dan Institusi Pendidikan artinya Dimana Guru dapat saling bertukar pengalaman, strategi pembelajaran, dan praktik terbaik melalui kolaborasi yang erat. Institusi pendidikan perlu memberikan platform untuk berbagi pengetahuan dan mendukung komunitas pembelajaran yang berkelanjutan.Kemudian yang dimaksud  peningkatan ketersediaan sumber daya adalah dukungan sumber daya fisik dan teknologi yang memadai adalah kunci untuk membantu guru menerapkan pendekatan pembelajaran yang inovatif. Investasi dalam infrastruktur dan sumber daya akan membantu guru menjalankan peran mereka sebagai fasilitator dengan lebih efektif. Dan yang terahir Pengakuan dan Penghargaan terhadap Perubahan Peran Guru bisa dilakukan melalui pengakuan formal, insentif, dan dukungan institusional untuk upaya pengembangan profesional.

Perubahan paradigma ini, meskipun membawa tantangan, sebenarnya adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memandangnya sebagai suatu evolusi positif, guru dapat menemukan motivasi untuk terus mengembangkan keterampilan mereka. Pemahaman mendalam terhadap perubahan ini dalam konteks problematika guru akan membantu memastikan bahwa adaptasi tidak hanya menjadi keharusan, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan relevan.

  • Teknologi di Kelas 

Selain dari perubahan paradigma Pendidikan problem lainya iyalah teknologi . Tentunya dengan adanya penggunaan teknologi membuka akses tak terbatas ke sumber daya pembelajaran dan informasi di seluruh dunia. Guru dapat memanfaatkan platform online, sumber daya digital, dan aplikasi edukasi untuk memperkaya materi pembelajaran. Akan tetapi hal ini menimbulkan masalah dan tantangan baru, antara lain:

  • Integrasi Teknologi yang Bijaksana: Tantangan utama adalah bagaimana guru dapat mengintegrasikan teknologi secara bijaksana dalam kurikulum. Hal ini melibatkan pemilihan alat pembelajaran yang sesuai dan pengembangan strategi pembelajaran yang efektif dengan menggunakan teknologi.
  • Manajemen Informasi Digital: Guru perlu belajar mengelola jumlah informasi digital yang terus berkembang. Tantangan ini mencakup penyusunan, penyimpanan, dan akses informasi dengan efisien untuk mendukung proses pembelajaran.
  • Keamanan Cyber: Seiring dengan integrasi teknologi, muncul risiko keamanan cyber. Guru perlu memahami dan mengatasi risiko ini, termasuk melindungi data siswa dan informasi pribadi dari serangan siber.
  • Keseimbangan Pengajaran Online dan Offline: Menjaga keseimbangan antara pengajaran online dan offline merupakan tantangan kritis. Guru perlu merancang strategi yang sesuai untuk memastikan pengalaman belajar yang seimbang dan tidak terlalu bergantung pada teknologi.

Berdasarkan tantanga-tantangan yang harus dihadapi oleh guru dalam hal teknologi dalam kelas yang diatas. Tentunya adanya satu masalah pasti akan memunculkan sebuah Solusi. Maka Solusi yang dapat kami tawarkan dalam konteks tersebut antara lain:

  • Pelatihan Guru: Pelatihan yang terus-menerus diperlukan agar guru memiliki keterampilan yang memadai dalam mengintegrasikan teknologi secara efektif. Pelatihan meliputi penggunaan alat pembelajaran digital, manajemen informasi, dan pemahaman tentang keamanan cyber.
  • Kebijakan Sekolah yang Mendukung: Pihak sekolah harus menyusun kebijakan yang mendukung integrasi teknologi dengan memberikan panduan tentang penggunaan, keamanan, dan keseimbangan antara pembelajaran online dan offline.
  • Pendekatan Terpadu: Guru perlu mengadopsi pendekatan terpadu yang memadukan teknologi dengan strategi pembelajaran tradisional. Ini dapat melibatkan penggunaan teknologi untuk mendukung diskusi kelas, pengembangan keterampilan kritis, dan keterlibatan siswa

Penggunaan teknologi di kelas memberikan kesempatan besar untuk peningkatan kualitas pembelajaran, tetapi tantangan juga harus diatasi dengan bijaksana. Guru yang dapat mengelola integrasi teknologi dengan efektif akan mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih kaya dan relevan bagi siswa. Pelatihan, kebijakan sekolah, dan pendekatan terpadu adalah kunci untuk mengatasi problematika ini dan mengoptimalkan manfaat teknologi dalam Pendidikan.

  • Kesenjangan Dalam Akses Pendidikan

Tantangan guru tidak hanya terbatas pada kegiatan di dalam kelas, melainkan juga melibatkan isu lebih besar seperti kesenjangan dalam akses pendidikan. Seringkali, guru harus menghadapi kesulitan memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah atau daerah terpencil. Tantangan Guru dalam Keseluruhan Konteks mencangkup keterbatasan sumber daya, ketidaksetaraan akses, dan kebutuhan khusus siswa diantaranya:

  • Keterbatasan Sumber Daya: Guru di daerah-daerah dengan tingkat ekonomi rendah atau terpencil seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya. Ini termasuk buku teks, fasilitas pendidikan, dan teknologi pembelajaran yang dapat membatasi variasi dan kualitas materi pembelajaran.
  • Ketidaksetaraan Akses: Kesenjangan akses dapat mengakibatkan perbedaan dalam kualitas pendidikan antara siswa dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Guru harus menangani ketidaksetaraan ini dan memastikan bahwa semua siswa memiliki peluang yang setara untuk belajar.
  • Kebutuhan Khusus Siswa: Siswa dengan kebutuhan khusus sering kali tidak mendapatkan perhatian yang memadai. Guru perlu mengembangkan strategi inklusif yang memahami dan memenuhi kebutuhan beragam siswa, sehingga semua siswa dapat merasakan keterlibatan dalam proses pembelajaran.

Dari tiga problem diatas bisa diambil silusi dengan pertama Pembelajaran Inklusif: Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran inklusif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam siswa. Ini melibatkan penyesuaian kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian untuk memastikan bahwa semua siswa dapat mencapai potensi mereka. Keduap pelatihan Guru: Pelatihan guru dalam menghadapi keragaman siswa dan mengelola kelas yang inklusif sangat penting. Ini mencakup pemahaman tentang beragam gaya belajar, kebutuhan khusus siswa, dan penggunaan alat bantu pendidikan yang mendukung. Tiga kerja Sama dengan Komunitas: Guru perlu bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memahami konteks sosial dan ekonomi siswa. Ini memungkinkan pengembangan solusi yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan khusus masyarakat setempat.

  • Evaluasi Kinerja Dan Beban Kinerja Yang Tinggi

Tantangan berikutnya yang harus dihadapi oleh guru dan dapat menghambat dalam peningkatan pembelajaran adalah evaluasi kinerja serta beban kinerja guru yng tiggi. Guru seringkali menghadapi beban kerja yang tinggi karena tugas mengajar, persiapan materi pelajaran, pengelolaan kelas, dan kegiatan lainnya. Penambahan evaluasi kinerja bisa dianggap sebagai beban tambahan yang dapat menyulitkan guru untuk fokus pada pengajaran. Proses evaluasi seringkali dianggap sebagai momen tunggal, tanpa mempertimbangkan kebutuhan untuk kesinambungan pembelajaran. Guru mungkin merasa terbebani dengan tuntutan untuk memenuhi standar evaluasi tanpa mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk pengembangan profesional mereka.

Solusi yang dapat kami tawarkan terkait evaluasi kinerja dan beban kinerja yang tinggi diantaranya: Pertama Sistem Evaluasi yang Adil: Pemimpin sekolah perlu memastikan bahwa sistem evaluasi kinerja guru dirancang secara adil dan mempertimbangkan kompleksitas tugas yang dihadapi oleh guru sehari-hari. Hal ini dapat melibatkan penyusunan metrik yang memperhitungkan berbagai aspek pengajaran dan kontribusi guru. Kedua dukungan pemimpin pekolah: Pemimpin sekolah memiliki peran krusial dalam memahami beban kerja guru. Dukungan yang memadai, baik dalam bentuk pelatihan, sumber daya, atau bimbingan, dapat membantu guru mengatasi tantangan evaluasi kinerja sambil tetap fokus pada pembelajaran. Ketiga kesinambungan pengembangan profesional: Evaluasi kinerja seharusnya bukan hanya tentang menilai, tetapi juga memberikan arahan untuk pengembangan berkelanjutan. Program pengembangan profesional yang terintegrasi dengan baik dapat membantu guru meningkatkan keterampilan mereka seiring waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun