Mohon tunggu...
Maki Muzaki
Maki Muzaki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Inisnu Temanggung

Hobi sag diskusi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Guru dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran

14 Januari 2024   05:29 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:04 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantangan guru tidak hanya terbatas pada kegiatan di dalam kelas, melainkan juga melibatkan isu lebih besar seperti kesenjangan dalam akses pendidikan. Seringkali, guru harus menghadapi kesulitan memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah atau daerah terpencil. Tantangan Guru dalam Keseluruhan Konteks mencangkup keterbatasan sumber daya, ketidaksetaraan akses, dan kebutuhan khusus siswa diantaranya:

  • Keterbatasan Sumber Daya: Guru di daerah-daerah dengan tingkat ekonomi rendah atau terpencil seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya. Ini termasuk buku teks, fasilitas pendidikan, dan teknologi pembelajaran yang dapat membatasi variasi dan kualitas materi pembelajaran.
  • Ketidaksetaraan Akses: Kesenjangan akses dapat mengakibatkan perbedaan dalam kualitas pendidikan antara siswa dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Guru harus menangani ketidaksetaraan ini dan memastikan bahwa semua siswa memiliki peluang yang setara untuk belajar.
  • Kebutuhan Khusus Siswa: Siswa dengan kebutuhan khusus sering kali tidak mendapatkan perhatian yang memadai. Guru perlu mengembangkan strategi inklusif yang memahami dan memenuhi kebutuhan beragam siswa, sehingga semua siswa dapat merasakan keterlibatan dalam proses pembelajaran.

Dari tiga problem diatas bisa diambil silusi dengan pertama Pembelajaran Inklusif: Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran inklusif yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam siswa. Ini melibatkan penyesuaian kurikulum, metode pengajaran, dan penilaian untuk memastikan bahwa semua siswa dapat mencapai potensi mereka. Keduap pelatihan Guru: Pelatihan guru dalam menghadapi keragaman siswa dan mengelola kelas yang inklusif sangat penting. Ini mencakup pemahaman tentang beragam gaya belajar, kebutuhan khusus siswa, dan penggunaan alat bantu pendidikan yang mendukung. Tiga kerja Sama dengan Komunitas: Guru perlu bekerja sama dengan komunitas lokal untuk memahami konteks sosial dan ekonomi siswa. Ini memungkinkan pengembangan solusi yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan khusus masyarakat setempat.

  • Evaluasi Kinerja Dan Beban Kinerja Yang Tinggi

Tantangan berikutnya yang harus dihadapi oleh guru dan dapat menghambat dalam peningkatan pembelajaran adalah evaluasi kinerja serta beban kinerja guru yng tiggi. Guru seringkali menghadapi beban kerja yang tinggi karena tugas mengajar, persiapan materi pelajaran, pengelolaan kelas, dan kegiatan lainnya. Penambahan evaluasi kinerja bisa dianggap sebagai beban tambahan yang dapat menyulitkan guru untuk fokus pada pengajaran. Proses evaluasi seringkali dianggap sebagai momen tunggal, tanpa mempertimbangkan kebutuhan untuk kesinambungan pembelajaran. Guru mungkin merasa terbebani dengan tuntutan untuk memenuhi standar evaluasi tanpa mendapatkan dukungan berkelanjutan untuk pengembangan profesional mereka.

Solusi yang dapat kami tawarkan terkait evaluasi kinerja dan beban kinerja yang tinggi diantaranya: Pertama Sistem Evaluasi yang Adil: Pemimpin sekolah perlu memastikan bahwa sistem evaluasi kinerja guru dirancang secara adil dan mempertimbangkan kompleksitas tugas yang dihadapi oleh guru sehari-hari. Hal ini dapat melibatkan penyusunan metrik yang memperhitungkan berbagai aspek pengajaran dan kontribusi guru. Kedua dukungan pemimpin pekolah: Pemimpin sekolah memiliki peran krusial dalam memahami beban kerja guru. Dukungan yang memadai, baik dalam bentuk pelatihan, sumber daya, atau bimbingan, dapat membantu guru mengatasi tantangan evaluasi kinerja sambil tetap fokus pada pembelajaran. Ketiga kesinambungan pengembangan profesional: Evaluasi kinerja seharusnya bukan hanya tentang menilai, tetapi juga memberikan arahan untuk pengembangan berkelanjutan. Program pengembangan profesional yang terintegrasi dengan baik dapat membantu guru meningkatkan keterampilan mereka seiring waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun