[8]Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, 329-333.
[9]Dept. Agama R.I, al-Qur’an dan Terjemahnya, 63.
[10]Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksiam terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), “Bukankah aku ini Tuhanmu?”Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan). (QS al-A’raf [7]: 172). Haryanto Al-Fandi, Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 64.
[11]Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat langit, bumi dan gunung-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS al-Ahzab [33]: 72). Al-Fandi, Desain Pembelajaran, 64-65.
[12]Kamu adalah umat yangterbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dariyang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik dari mereka, diantara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang yang fasik. (QS Ali-Imran [3]: 110). Al-Fandi, Desain Pembelajaran, 65-66.
[13]Masykuri Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna: Respon Intelektual Muslim Indonesia terhadap Konsep Demokrasi (1966-1993), terj. Wahib Wahab (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1999), 145-146.
[14]Dept. Agama R.I, al-Qur’an dan Terjemahnya, 847.
[15]Abdillah, Demokrasi di Persimpangan Makna, 112.
[16]Dept. Agama R.I, Al-Qur’an dan Terjemahnya, 159.
[17]Jawa Pos, 26 Januari 2012, 4.
[18]M. Habib Mustopo, Manusia dan Budaya. Kumpulan essay. Ilmu Budaya Dasar (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), 159-160.