Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seorang "Kutu Buku" Penyediri Usia 40 Tahun di Balik DeepSeek

30 Januari 2025   12:04 Diperbarui: 30 Januari 2025   12:08 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekaman video di YouTube menunjukkan Liang duduk di seberang meja dari Li dan berbicara, sementara pemimpin Tiongkok itu mengangguk penuh perhatian.


Yang penting, DeepSeek membuka sumber R1-nya, yang memungkinkan para peneliti dan pengembang untuk menggunakan, memodifikasi, dan mengomersialkan model tersebut secara bebas. Hal itu mengirimkan sinyal bahwa DeepSeek ingin berkolaborasi dan berinovasi dengan pihak lain dalam komunitas AI global.

Liang menonjol di antara pengusaha Tiongkok karena tujuan nonkomersialnya, fokusnya yang tajam pada penelitian dan realisasi Kecerdasan Umum Buatan (AGI/ Artificial General Intelligence), kata Thomas Qitong Cao, asisten profesor kebijakan teknologi di Universitas Tufts.

Liang diasumsikan memiliki 51 persen saham High-Flyer. Berdasarkan analisis perbandingan, menurut Bloomberg Billionaires' Index, saham tersebut akan memberinya nilai US$71 juta. Jika DeepSeek mencapai potensi yang sama dengan OpenAI, yang bernilai sekitar US$150 miliar, pendirinya berpotensi mendapatkan keuntungan besar.

Beberapa pihak mempertanyakan apakah DeepSeek milik Liang sama menjanjikannya dengan yang terlihat. Kekurangannya meliputi kemampuan infrastruktur perusahaan start-up (rintisan) tersebut untuk menangani lalu lintas global yang menunggu untuk mencoba layanannya, atau penanganan aplikasi tersebut terhadap subjek-subjek sensitif yang sering dikaitan AS dan Barat dengan HAM dan Geopolitik.

Para ahli juga mempertanyakan asumsi bahwa DeepSeek membangun dengan 10.000 chip Nvidia A100, dengan analis seperti Dylan Patel berspekulasi bahwa DeepSeek membutuhkan setidaknya 50.000 chip Nvidia yang jauh lebih canggih, yaitu H100. Meta misalnya, mengoperasikan setara dengan 600.000 chip Nvidia H100.

Meski begitu, Liang mendorong pemikiran ulang dan kalibrasi ulang dalam ekosistem AI global. Jelas terlihat bahwa "Perlombaan AI tidak akan dimenangkan dengan menciptakan model yang paling canggih; tetapi akan dimenangkan dengan menanamkan AI ke dalam sistem bisnis untuk menghasilkan nilai ekonomi yang nyata," kata Mike Capone, kepala eksekutif Qlik, platform analisis data dan kecerdasan buatan.

Luo Fuli, gadis pasca-95 yang juga di balik DeepSeek

Sumber: news.qq.com
Sumber: news.qq.com


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun