Pada bulan November 2024 tahun lalu, Tiongkok telah meluncurkan Satelit  Self-driving pertama, yang dinamai Siwei Gaojing-2 03 dan Gaojinng-2 4, yang dapat secara otonom mempertahankan atau mengubah jalur penerbangan tanpa intervensi darat. Seperti yang dilaporkan "South China Morning Post".
Dikembangkan oleh Shanghai Academy of Spaceflight Technology (SAST), anak perusahaan dari China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), satelit ini dirancang untuk mempertahankan atau mengubah jalur penerbangannya secara otomatis tanpa intervensi darat. Hal ini diharapkan dapat merevolusi survei dan pemetaan di sektor luar angkasa.
Apa yang Membuat Satelit ini Unik?
Kedua satelit tersebut, bernama, diluncurkan menggunakan roket pembawa Long March-2C dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada Senin (25 November) pagi.
Satelit yang dikembangkan SAST menghadirkan kemampuan canggih untuk eksplorasi ruang angkasa. Satelit ini dilengkapi dengan teknologi radar aperture sintetis (SAR) dan muatan radar presisi tinggi, yang memungkinkannya untuk:
1. Secara otomatis kembali ke orbit dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 100 meter.
2. Â Melakukan koordinasi formasi terbang-putar presisi sub-meter (fly-arounds at sub-metre precision).
Fitur-fitur ini secara signifikan mengurangi kebutuhan operasi di darat, meningkatkan keselamatan dan menyederhanakan kontrol satelit.
Kemampuan dan aplikasi satelit self-driving