Sebelum ini banyak netizen penggemar dan pengamat alutsista yang berharap-harap kapan kiranya H-20 Tiongkok akan memulai debutnya. Pada saat yang sama, mereka juga menantikan perbandingan kinerja antara H-20 Â Tiongkok dan B-21 Raider milik militer AS.
Memang, perancang senjata dan peralatan penerbangan Tiongkok dan Amerika terlibat dalam persaingan yang ketat. Peralatan militer baru yang dikembangkan oleh AS dalam beberapa tahun terakhir pada dasarnya ditujukan untuk Tiongkok. Persaingan antara AS dan Tiongkok pada proyek yang mereka anggap paling penting adalah pengembangan pembom strategis telah menjadi semakin ketat.
Konfrontasi selalu ada, dan AS sering membicarakan hal ini secara terbuka, dan segala upaya dilakukan untuk mengalahkan Tiongkok di masa mendatang. Orang Tiongkok selama ini memang relatif rendah hati. Meskipun Beijing belum membuat pernyataan publik serupa, tapi bukan berarti Tiongkok tidak punya ide dan berupaya.
Sama seperti jet tempur siluman J-20 dan kapal Perusak besar/Destroyer Type 055 sebelumnya, sebelum pengumuman resmi, AS tidak mengetahui peralatan baru apa saja yang dipergunakan misalnya, mesin kapal dan kinerja siluman, kekuatan  persenjataannya, maupun kualitas navigasinya.
Baru-baru ini AS dengan sangat bergengsi melakukan penerbangan perdana pesawat pengebom strategis generasi baru B-21 dan saat ini sedang merakit gelombang pertama untuk 10 pesawat B-21, yang tampaknya terlihat sedikit ada keunggulan. Namun sulit untuk mengatakan bahwa ini lebih unggul dengan H-20 Tiongkok, karena Tiongkok selalu pandai menjaga rahasia. Dunia luar tidak mengetahui kemajuan pengembangan H-20, dan kemungkinan besar pesawat itu sudah dirakit.
Pesawat pengebom, yang penting harusnya bertipe siluman dan bisa terbang dengan kecepatan tinggi. Kemampuan siluman penting bagi pesawat pengebom, tetapi pengalamaan dari penerapan praktis Tu-160 menunjukkan bahwa kecepatan sama pentingnya dibandingkan dengan kemampuan siluman. Karena RCS (Radar Cross Section)* pesawat pengebom siluman kecil, namun masih dapat dilihat.
* RCS adalah jumlah energi radar yang dipantulkan kembali oleh suatu objek ke sumber radar. Ini adalah ukuran tanda elektromagnetik suatu objek.
Dengan kecepatannya yang tinggi, pesawat ini dapat dengan cepat mencapai batas peluncuran dan melakukan evakuasi dengan cepat setelah melakukan misi. Mungkin karena lebih sulit untuk mencegat atau mengejar pesawat pengebom dengan kecepatan 2.200 kilometer per jam daripada mendeteksi pesawat siluman. Misalnya, untuk segala model F/A-18, dengan kecepatan maksimum 1.900 km/jam, tidak dapat mengejar Tu-160. Perbedaan kecepatan maksimum adalah 300 km/jam.
Militer Tiongkok mengumumkan pada Kongres Rakyat Nasional 2024 bahwa pembom baru akan segera tersedia dan tidak akan ada masalah teknis. Ini akan menjadi peristiwa besar dalam industri penerbangan dunia. H-20 akan menjadikan Tiongkok negara kedua setelah AS yang akan memiliki pesawat pembom strategis siluman.