Misalnya, ada keterbatasan dalam penggunaan material dan konstruksi komponen internal, dan ada juga persyaratan ketat untuk hanggar parkir. B-2 AS telah mengalami malfungsi karena pembekuan dan kedinginan di hanggar terbuka. Ini menunjukkan bahwa B-2 berada di semua kondisi ekstrem. Sulit untuk melakukan tugas penting saat bertempur dalam cuaca buruk atau di daerah dataran tinggi dan dingin.
H-20 berbeda. Sebagai perbandingan, pesawat memiliki keuntungan karena terlambat dibuatan. Teknologi dan modelnya merupakan pesawat pengebom tercanggih di dunia saat ini, dan tidak akan sehalus Phantom. Dibandingkan dengan B-21, H-20 memiliki keunggulan terdepan dalam hal tenaga, jangkauan, dan muatan, dan dapat mencapai efek tempur yang lebih dahsyat.
Jangkauan terbang strategis H-20 lebih dari 12.000 kilometer, yang akan ditingkatkan setelah pengisian bahan bakar di udara. Dalam banyak kemampuan tempur utama, H-20 akan lebih ganas daripada B-21 dan memiliki intensitas destruktif yang lebih besar.
Pasalnya, militer AS mengatakan bahwa pesawat pengebom B-21 terutama digunakan di kawasan Asia-Pasifik, dengan jangkauan sekitar 8.000 kilometer, dan agar dapat dikonfigurasi dengan cepat, pihaknya segera memulai produksi massal tak lama setelah uji terbang yang berhasil.
Alasan mengapa Tiongkok tidak terburu-buru memperkenalkan dan memamerkan H-20 adalah karena Tiongkok benar-benar ingin membangun kekuatan yang dapat melampaui generasi dan memiliki daya tempur yang kuat. Saat melawan musuh, tindakan lebih efektif daripada publisitas. Oleh karena itu, H-20 lebih unggul daripada B-21 dan Ghost AS dalam hal intensitas daya tempur yang komprehensif, jangkauan jelajah, dan kinerja peralatan mesin pesawat yang komprehensif.
B-21 AS dikembangkan berdasarkan Ghost, dan juga merupakan model pembom paling canggih di dunia saat ini. Secara khusus, ia telah meningkatkan teknologinya berdasarkan B-2 untuk mencapai efek serangan yang lebih cepat. Hal ini dapat dilihat dari namanya pesawat pengebom ini, Raider. Bisa dicari tahu tujuan dan kebutuhan operasional militer AS.
Maka H-20 tidak akan kalah dengan Raider dalam hal kecepatan respons tempur. Ia akan memiliki kemampuan respons yang lebih cepat dan lebih fleksibel, dan penyesuaian cepat tindakan terperinci di udara juga dapat mencapai presentasi yang lebih baik, yang sangat penting untuk pertempuran udara dan peluncuran bom. Pada saat yang sama, keselamatan diri jet tempur sendiri juga ditingkatkan.
Kecepatan H-20 lebih dari Mach 2. Sebagai pesawat pengebom berawak, kecepatan ini telah mencapai nilai penghalang termal, yang menimbulkan tantangan penerbangan yang besar dan merupakan ujian berat untuk mengemudi dan mengendalikan. Efek material termal dan dukungan daya untuk jet tempur dapat mencapai efek keseluruhan yang lebih komprehensif.
