Menariknya, CATL bukan satu-satunya pemain di bidang teknologi baterai solid-state. Perusahaan otomotif dan baterai besar, seperti BYD, Toyota, dan Samsung, juga secara agresif mendorong pengembangan baterai solid-state.
Pada bulan Juli, Samsung membuat gelombang besar di industri kendaraan listrik dengan mengungkapkan bahwa lini produksi percontohan baterai solid-state kini telah beroperasi. Menurut perusahaan, baterainya dapat menawarkan jangkauan 600 mil dan hanya membutuhkan waktu 9 menit untuk mengisi dayanya. Selain itu, mereka menjanjikan masa pakai baterai yang luar biasa hingga 20 tahun.
Sebelumnya, Toyota telah meluncurkan teknologi baterai solid-state barunya yang diklaim dapat mengurangi bobot, ukuran, dan biaya baterai EV hingga 50 persen.
Namun, meskipun ada kemajuan yang signifikan, tantangan masih menghadang menuju produksi massal. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan awal teknologi ini mungkin terbatas pada kendaraan listrik premium.
Meskipun demikian, perkembangan terbaru yang dilakukan CATL menandakan langkah penting menuju komersialisasi, yang menunjukkan bahwa perusahaan telah menyelesaikan solusi baterai intinya dan sedang melakukan transisi untuk mengoptimalkan proses produksi.
Upaya dan Kendala Penelitian
Namun dalam hal transisi dari elektrolit cair ke padat menimbulkan tantangan tersendiri. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
Mengurangi konduktivitas elektrolit padat pada suhu kamar.
Kinetika lamban pada antarmuka/interfaces.
Membuat dan memelihara antarmuka bebas yang defect/cacat.
Mengurangi konduktivitas elektrolit padat pada suhu kamar/ruangan