Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Tiongkok Tidak Mau Bermusuhan Dengan Ukraina?

14 Oktober 2024   18:09 Diperbarui: 15 Oktober 2024   03:29 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mil.news.sina.com.cn

Selama Perang Rusia-Ukraina, Tiongkok selalu besikap bersahabat dengan Rusia, tetapi juga tidak mau bermusuhan dengan Ukraina, hal ini disebabkan Tiongkok telah banyak mendapat bantuan dan  manfaat dari alih teknologi dari Ukraina.

Seperti penjualan Kapal Induk tua "Varyag" kepada Tiongkok sebagai besi tua seharga US$20 juta, perlu diketahui pada tahun 1999 Tiongkok pernah coba membelinya dari mantan Uni Soviet, namun selalu mendapatkan penolakan, selain itu AS juga terus membuat hambatan, dan menekan Ukaina agar tidak menjual kepada Tiongkok.

Namun Ukraina akhirnya dapat  melepaskan tekanan dari AS dan Rusia, dan setuju mejualnya kepada Tiongkok, bahkan berserta segudang dokumentasi teknisnya.

Jadi Ukraina sangat berjasa dalam lahirnya Kapal Induk pertama buatan Tiongkok "Shandong", untuk hal ini tampaknya Tiongkok tidak dapat melupakannya.

Selain itu meskipun telah memiliki kapal induk, tapi Tiongkok saat itu belum mempunyai pesawat tempur berbasis kapal induk, maka situasi ini sama saja seperti meliliki senapan tapi tidak mempunyai amunisi.

Maka Tiongkok mengajukan permintaan kepada Rusia untuk membelinya, namun Rusia selalu menolaknya, meskipun Tiongkok bersedia membayar berapa pun harganya yang tawarkan Rusia karena sudah mendesak.

Sumber: mil.news.sina.com.cn
Sumber: mil.news.sina.com.cn

Saat itu ketika Ukraina mengetahui situasinya, secara langsung menjual Su-33 prototype ( T-10k-3) berikut sekelompok tenaga ahli dan teknisinya. Kini para ahli dan teniksi ini menetap di Shanxi, hal ini tidak bisa dilupakan Tiongkok.

Sumber: globalmail.com
Sumber: globalmail.com

Rudal udara-ke-udara Thunderbolt yang paling terkenal di Tiongkok, ini adalah senjata pembunuh di udara jet tempur. Rudal ini berasal dari pengembangan rudal udara-ke-udara R-27 dari Ukraina. Saat ini, Thunderbolt 12 dan Thunderbolt 15 Tiongkok harus berterima kasih kepada Ukraina berkat R -27.

Sumber: en.missilery.info
Sumber: en.missilery.info

Pada tahun 2012, Tiongkok mengajukan permohonan kepada Uni Soviet untuk membeli pesawat tanker udara Il-78. Uni Soviet menawarkan US$ 30 juta untuk per pesawat. Sementara ketika Tiongkok ragu-ragu, Ukraina bersedia menjual tiga pesawat  tanker Il-78 kepada Tiongkok seharga US$ 40 juta, dan juga bersedia mengirimkan 250  kilogram gambar, yang kemudian hari membuat Tiongkok dapat membuat pesawat tanker Y-20.

Sumber: armyrecognition.com
Sumber: armyrecognition.com

Demikian juga berkat penjualan mesin perbakaran internal turbin gas DA80 dari Ukraina, sehingga kini Tiongkok dapat memproduksi mesin pembakaran internal turbin gas yang kini banyak dipakai di kapal-kapal perang buatan Tiongkok.

Sumber: mil.today
Sumber: mil.today

Kerjasama Iptek antara Ukraina dan Tiongkok

Kerjasama antara Ukraina dan Tiongkok di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, luar angkasa dan kedokteran merupakan prioritas hubungan bilateral Tiongkok. Mekanisme utama pelaksanaannya adalah Komisi Kerjasama antara Pemerintah Ukraina dan Pemerintah Tiongkok, yang didirikan pada 2011, dan sejumlah Subkomisi terkait:

Tentang kerjasama Ilmiah dan Teknis.

Subkomisi dibentuk untuk menggantikan Komisi Gabungan Ukraina-Tiongkok untuk Kerja Sama Ilmiah dan Teknik, yang dari tahun 1997 hingga 2010 mengadakan 8 pertemuan. Selama keberadaan Komisi sebelumnya, bidang kerja sama diperluas, dan 98 proyek penelitian didanai bersama di bawah masing-masing program dua-tahunan kerjasama.

Disepakati untuk mengembangkan kerja sama di bidang pengelasan, peralatan maritim, material baru, pembuatan pesawat terbang dan kapal, konstruksi mesin, teknologi telekomunikasi, pemeliharaan dan kedokteran.

Rapat Subkomisi pertama berlangsung pada bulan Juli 2012. Dalam rangka rapat tersebut telah ditandatangani Program Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknik Tahun 2013-2014.

Pada tanggal 23 Juni 2016 di Kyiv, pertemuan kedua Sub-Komisi Kerja Sama Ilmiah dan Teknik diadakan. Dalam pertemuan tersebut para pihak membahas keadaan saat itu dan prospek kerja sama ilmiah dan teknologi Ukraina-Tiongkok dan menyetujui daftar proyek bersama untuk dimasukkan dalam Program kerja sama antara Ukraina dan Tiongkok pada 2017-2018.

Pada 17 Juni 2016, dalam rangka Pameran Ekonomi dan Perdagangan Internasional Harbin ke-27, sesi "Kerjasama Ukraina-Tiongkok di bidang sains dan teknologi" diadakan presentasi proyek yang dapat dilakukan dengan perusahaan Tiongkok.

Pada November 2017, di Jinan, Tiongkok delegasi Ukraina mengambil bagian dalam Konferensi Ilmiah dan Inovasi Ukraina-Tiongkok Pertama dan menandatangani Perjanjian Kerjasama Ilmiah dan Teknis antara Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina dan Akademi Ilmu Pengetahuan Provinsi Shandong.

Pada 21-24 November 2017, dengan bantuan Kedutaan Besar, lebih dari 80 institusi dan perusahaan Tiongkok menghadiri Pameran Inovasi Ukraina-Tiongkok yang diadakan di Pusat Pameran Internasional Kyiv.

Pada 6-7 Juni 2018 di Tiongkok, pertemuan ketiga Subkomisi diadakan. Dalam pertemuan tersebut para pihak menyetujui Program Kerja Sama Ilmiah dan Teknis untuk 2019-2020.

13 Oktober 2018 konferensi ilmiah dan inovasi Harbin Ukraina-Tiongkok yang kedua diadakan.

 24-26 Oktober 2018 di Qingdao, Provinsi Shandong diadakan konferensi ilmiah "Pengembangan kerja sama ilmiah dan teknis Ukraina-Tiongkok dalam kerangka inisiatif "Satu Jalan, Satu Sabuk/Belt & Road Intiative" yang didedikasikan untuk peringatan 100 tahun Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Ukraina, yang dihadiri oleh sepuluh pusat penelitian Ukraina dan lebih dari 40 perusahaan Tiongkok.

Pada bulan April 2019, Program Kerjasama Ilmiah dan Teknik antara Ukraina dan Tiongkok untuk periode 2019-2020 telah disetujui, yang terdiri dari total 32 proyek bersama.

Pada bulan Januari - Februari 2021, kompetisi proyek bersama Ukraina-Tiongkok untuk tahun 2021-2022 diadakan sebagai persiapan untuk pertemuan Subkomisi Keempat dan penandatanganan Program Kerja Sama Ilmiah dan Teknis berikutnya antara Ukraina dan Tiongkok.

Pada 21 Desember 2021, dengan bantuan dan partisipasi Kedutaan Besar Ukraina di RRT, di bawah pimpinan bersama Wakil Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Ukraina untuk Integrasi Eropa Oleksiy SHKURATOV, dan Wakil Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok Zhang Guangjun Pertemuan Sub-Komisi Keempat diadakan. Para pihak membahas kebijakan, pendirian saat itu, dan prospek pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Ukraina dan Tiongkok, hasil proyek penelitian dan pengembangan bersama, prospek untuk menggerakkan dan memperluas penelitian dan pengembangan. dan kerja sama inovasi, serta menyetujui daftar proyek bersama yang akan dimasukkan dalam Program kerja sama antara Ukraina dan Tiongkok pada tahun 2022-2023.

Kerja Sama di bidang Keantariksaan.

Subkomisi Kerja Sama di Bidang Antariksa telah menggantikan Subkomisi Penelitian dan Penggunaan Luar Angkasa Secara Damai Ukraina-Tiongkok yang dari tahun 1997 hingga 2010 mengadakan tujuh pertemuan. Selama periode ini, dua Program kerjasama lima tahun bersama (2001-2005. dan 2006- 2010) telah terealisasi. Program Kerja Sama Antariksa ketiga untuk tahun 2011-2015 diadopsi pada tahun 2010.

Dua pertemuan Subkomisi dilaksanakan pada bulan April 2011 dan Oktober 2012. Subkomisi telah menyetujui beberapa perubahan pada Program ketiga untuk meningkatkan kemitraan dengan Tiongkok.

Pertemuan ketiga subkomisi diadakan di Ukraina 27 April 2016, dimana program keempat kerjasama luar angkasa pada tahun 2016-2020 dimulai.

Pertemuan kelima subkomisi diadakan November 2018. Selama pertemuan ini disepakati Program Kerja Sama diperluas dan bidang-bidang prospektif untuk kerja sama jangka panjang ditentukan.

Pada bulan November 2019 di Dnipro dalam rangka pertemuan Kelompok Kerja Gabungan Sub-Komisi yang mempersiapkan para ahli Ukraina dan Tiongkok mencapai kesepakatan untuk menambah proyek baru ke Program Kerja Sama Luar Angkasa untuk 2016-2020 serta membahas rancangan lima proyek baru untuk Program tahunan ke depan.

Pada 22 Oktober 2020, dengan bantuan dan partisipasi Kedutaan Besar Ukraina di RRT, di bawah pimpinan bersama Ketua Badan Antariksa Negara Ukraina Volodymyr Usov dan Ketua Badan Antariksa Nasional Tiongkok Zhang Kejian, Pertemuan Keenam Sub-Komisi dilaksanakan dalam format konferensi video. Para pihak membahas hasil pelaksanaan Program 2016-2020 dan menandatangani Program kerja sama Ukraina-Tiongkok di bidang antariksa 2021-2025 yang terdiri dari 69 proyek bersama.

Pada 2 Desember 2021, dengan bantuan dan partisipasi Kedutaan Besar Ukraina di RRT, diadakan pertemuan virtual antara Kepala Badan Antariksa Negara Ukraina Volodymyr Taftai dan Administrator Badan Antariksa Nasional Tiongkok Zhang Kejian bertukar laporan tentang kegiatan luar angkasa Ukraina dan Tiongkok serta membahas pendirian saat itu dan perspektif kerja sama Ukraina-Tiongkok di bidang Luar Angkasa.

Kerjasama dalam Bidang Kedokteran

Pada pertemuan pertama Subkomisi kerjasama bidang kedokteran yang diadakan pada bulan Mei 2012 di Kyiv, cara-cara kemitraan lebih lanjut di bidang kedokteran dibahas. Pada pertemuan kedua pada bulan November 2013 di Guangzhou (Tiongkok), Subkomisi telah mengkaji yang terbaik cara kerjasama dalam bidang Pengobatan Tradisional China(TCM /Traditional Chinese Medicine).

Untuk memperkuat kerja sama dalam memerangi pemalsuan produk obat, Nota Kesepahaman antara Administrasi Negara Ukraina mengenai Produk Obat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Negara Republik Rakyat Tiongkok telah ditandatangani pada 17 Mei 2012.

Nota Kesepahaman antara Kementerian Kesehatan Ukraina dan Departemen Pengobatan Tradisional Tiongkok mengenai kerja sama di bidang TCM telah ditandatangani pada 5 Desember 2013.

Pertemuan ketiga Sub-Komisi diadakan pada bulan September 2016 di Ukraina. Selama pertemuan tersebut para pihak menyepakati bidang kerja sama yang menjanjikan, kemampuan untuk menciptakan taman teknologi medis ilmiah bersama di Ukraina (Ukraine a joint scientific medical technopark).

Dalam kerangka kesepakatan yang dicapai pada pertemuan ketiga Komisi Kerja Sama Antarpemerintah Ukraina-Tiongkok, dengan bantuan Kedutaan Besar, akademi ilmu kedokteran Ukraina dan Tiongkok telah meluncurkan negosiasi mengenai kerja sama.

Pada bulan Mei 2019, selama pertemuan tingkat tinggi dengan partisipasi Wakil Menteri Roman Ilyk yang diadakan di Beijing, para pihak membahas keadaan saat itu dan prospek kerja sama di bidang kedokteran.

Pertemuan Keempat Subkomisi yang diketuai bersama oleh Ihor Ivashchenko, Wakil Menteri Kesehatan Ukraina, dan Wang Jianjun, anggota Kelompok Anggota Partai Terkemuka di Komisi Kesehatan Nasional, diadakan dalam format konferensi video pada tanggal 27 Oktober 2020 .

Para pihak merangkum hasil kerja sejak pertemuan Subkomisi Ketiga, bertukar pengalaman dalam memerangi pandemi, membahas prospek kerja sama dalam penelitian dan pengembangan vaksin melawan COVID-19, sepakat untuk memfasilitasi pengembangan kerja sama antara layanan kesehatan Institusi kedua negara di bidang kardiologi dan bedah jantung juga menyatakan niatnya untuk mengembangkan kerjasama di bidang TCM.

Ukraina Pada Zaman Uni Soveit

Perlu diketahui Ukraina sebelum terpisah dari Uni Soviet, Industri militer Ukraina sangat berkembang. Investasi industri militer Soviet dan alokasi sumber daya di Ukraina sangat besar. Menurut perkiraan pengamat militer Barat, industri militer Ukraina menyumbang 30% dari potensi pertahanan mantan  Uni Soviet. Banyak perusahaan dan lembaga penelitian ilmiah Ukraina yang terkait dengan industri pertahanan nasional, terutama terkonsentrasi di industri manufaktur mesin, metalurgi, bahan bakar dan listrik, serta sektor teknologi tinggi. pesawat terbang dan rudal.

Ukraina adalah produsen rudal strategis terbesar keenam di dunia. Mereka memiliki dua pabrik produksi rudal antarbenua utama, yaitu "Pabrik Pembuatan Mesin Selatan" di Wilayah Pavlovsk dan "Pabrik Pembuatan Mesin Pavlograd" di Wilayah Dnipropetrovsk rudal strategis dan merupakan salah satu produsen rudal terbesar di dunia.

62% rudal permukaan-ke-udara Uni Soviet dan 42% rudal strategisnya diproduksi secara mandiri oleh pabrik atau bekerja sama dengan perusahaan industri militer lainnya. Pabrik ini terutama memproduksi rudal strategis SS-18 yang dapat membawa 10 hulu ledak nuklir yang dipandu secara terpisah. Pabrik ini juga memproduksi rudal SS-24, dan SS-25 yang ditingkatkan menjadi rudal yang dimuat pada gerbong kereta api. Penampilannya persis sama dengan gerbong truk biasa. Ia dapat bermanuver di sepanjang jalur kereta api dan menghindari pelacakan dan pengintaian oleh satelit mata-mata.

Teknologi luar angkasa dari "Pabrik Manufaktur Mesin Selatan" juga sangat maju. Kendaraan peluncuran yang digunakan pada satelit komunikasi pertama Uni Soviet diproduksi oleh pabrik ini.

Sebelumnya Ukraina memiliki kemampuan yang kuat untuk membangun kapal militer. Tiga dari enam galangan kapal zaman Uni Soviet yang membangun kapal permukaan besar berlokasi di pantai Laut Hitam Ukraina. Galangan Kapal Laut Hitam di Pelabuhan Nikolaev merupakan satu-satunya galangan kapal di Uni Soviet yang mampu membangun kapal induk.

Satu-satunya kapal induk militer Rusia, Kuznetsov, dibangun di pabrik tersebut. Galangan kapal "61" juga terletak di Pelabuhan Nikolaev. Galangan ini terutama memproduksi kapal penjelajah dan kapal perusak. Ini adalah satu-satunya galangan kapal di Uni Soviet yang dapat membangun kapal penjelajah berpeluru kendali kelas "Glorious".

Setelah dis-integrasi Uni Soviet, karena kurangnya jaminan teknis dan finansial, kurangnya pasar produk sipil, dan hilangnya personel ilmiah dan teknis di perusahaan industri militer, konversi militer ke sipil di Ukraina mengalami kesulitan yang cukup besar, dan keuntungan dari konversi perusahaan industri militer sangat buruk.

Pada saat itu, negara-negara CIS (sekutu Uni Soviet) berada dalam kekacauan dan masyarakat menjadi panik. Pabrik-pabrik dan institusi-institusi tutup dalam jumlah besar. Banyak pakar dan profesor di industri militer menganggur dan pendapatan mereka menurun tajam.

Khususnya di beberapa industri mutakhir, sejumlah besar insinyur kelas satu telah jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. Lembaga penelitian ilmiah di AS, Jerman, Israel, Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara lain telah mengirimkan para ahli ke Rusia dan Ukraina untuk merekrut talenta dengan kondisi yang menguntungkan.

Tiongkok juga telah mengikuti putaran kompetisi bakat ini, menggunakan metode rekrutmen yang mirip dengan Korea Selatan. Namun, berkat persahabatan Tiongkok-Soviet selama Uni Soviet, beberapa pakar dan cendekiawan yang belajar di Uni Soviet telah mengundang berbagai talenta dari Ukraina melalui jalur ini, pertukaran akademis, kontak persahabatan pribadi dan bentuk lainnya.

Selama periode yang jarang terjadi ini, Tiongkok mengambil inisiatif dengan tujuan yang kuat, langsung menuju teknologi-teknologi utama dalam industri militer dan mentransfer pencapaian teknologinya melalui hubungan pribadi.

Li Jie, seorang ahli angkatan laut, menggambarkan pekerjaan pada saat itu dan mengatakan bahwa Tiongkok naik kereta api selama seminggu dari Manchuria, melewati Siberia, melewati Moskow, dan kemudian ke Ukraina dan negara-negara CIS lainnya untuk melakukan penelitian dan beradaptasi, dan segera mengetahui apa yang dimiliki pihak lain. Teknologi apa yang dapat digunakan untuk bekerja sama?

Segera setelah itu, sejumlah besar pakar Ukraina pergi ke Tiongkok untuk melakukan intervensi dalam proyek-proyek tertentu. Teknologi dasar Tiongkok pada saat itu relatif terbelakang. Pada awalnya, tingkat pertukaran teknisnya relatif rendah dan skalanya relatif kecil. Belakangan, Tiongkok menukar produk industri ringan dengan peralatan canggih, dan para ahli Ukraina mulai melakukan perjalanan ke Tiongkok dalam skala besar. Sebagian besar ahli ini adalah kaum Bolshevik lama di era Mao Zedong dan Stalin. Mereka menghargai persahabatan Tiongkok-Soviet, memiliki kebutuhan hidup yang rendah, teliti dalam pekerjaan mereka, dan menjawab semua pertanyaan ketulusan mereka.

Untuk merekrut talenta industri militer, pemerintah Tiongkok meluncurkan "proyek pengenalan ganda" yang secara khusus memperkenalkan talenta dan teknologi dari negara-negara CIS. Dewan Negara memberi wewenang kepada Administrasi Negara Urusan Pakar Luar Negeri untuk secara resmi membentuk "Penghargaan Persahabatan" nasional 1991 untuk dipuji Sebagai pengakuan atas kontribusi yang diberikan oleh para ahli asing kepada Tiongkok, setiap provinsi kemudian menetapkan penghargaan persahabatan pemerintah daerah yang berbeda.

Pakar Ukraina Odenko Volodymyr, Kovalenko, dan Arno Avcharyuk berturut-turut memenangkan Penghargaan Persahabatan Nasional pada tahun 2002, sebuah laporan internal dari Pusat Penelitian Pembangunan Dewan Negara menyatakan: Menurut laporan tidak lengkap statistik, dalam 10 tahun terakhir, melalui gabungan upaya pemerintah dan sektor swasta, "Proyek Pengenalan Ganda" telah dilaksanakan melalui berbagai saluran dan di berbagai tingkat, dan sekitar puluhan ribu ahli dan lebih dari 2.000 proyek teknis telah diperkenalkan dari Rusia dan negara-negara CIS lainnya. Ukraina adalah wilayah utama untuk "Proyek Pengenalan Ganda". Setiap tahun, sejumlah besar pakar dan cendekiawan diundang ke Tiongkok untuk memberikan ceramah atau terlibat dalam penelitian ilmiah.

Li Qianru, Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Tiongkok di Ukraina, mengatakan dalam sebuah artikel yang ditandatangani: Pada tahun 2006 saja, negara tersebut mengundang pakar dan cendekiawan ilmu pengetahuan dan teknologi Ukraina ke Tiongkok dalam jumlah sekitar 150 angkatan dan lebih dari 2.000 orang.

Ukraina memiliki keunggulan unik dalam mengekspor teknologi angkatan laut ke Tiongkok. Pada tahun 1990-an, Tiongkok membeli tiga kapal besar perwakilan dari Ukraina. Karena mereka masih memainkan peran yang tak tergantikan hingga saat ini.

Ukraina memiliki keunggulan unik dalam mengekspor teknologi angkatan laut ke Tiongkok. Pada tahun 1990-an, Tiongkok membeli tiga kapal besar perwakilan dari Ukraina karena peran mereka masih tak tergantikan hingga saat ini.

Oleh karena itu, mereka juga dikenal sebagai "Tamu Tiga Kapal Ukraina" di Tiongkok. Nama mereka sudah tidak asing lagi bagi Tiongkok: kapal pemecah es "Naga Salju/Xue Long", kapal pasokan komprehensif "Qinghai Hu/Danau Qinghai" dan kapal induk "Liaoning".

Diantaranya, Xuelong adalah kapal pemecah es kelas Vitas Bering yang dibeli Tiongkok dari Galangan Kapal Kherson di Ukraina pada tahun 1993 dengan harga murah sebesar US$17,5 juta. Setelah dimodifikasi, kapal tersebut menjadi satu-satunya kapal pemecah es penelitian kutub yang berfungsi penuh di Tiongkok saat ini satu-satunya kapal yang mampu memecahkan es di kutub dan berlayar.

Kapal pemasok Danau Qinghai juga dibangun oleh Galangan Kapal Kherson. Kapal tersebut awalnya direncanakan untuk dikirim ke Angkatan Laut Soviet, namun ditunda karena kekurangan dana setelah runtuhnya Uni Soviet.

Tiongkok membeli kapal tersebut pada tahun 1993 dan membawanya ke Galangan Kapal Dalian untuk konstruksi lebih lanjut pada tahun itu. Kapal tersebut dikirim ke Armada Laut Tiongkok Theater Selatan pada tahun 1996. Ini adalah kapal pasokan komprehensif pertama Tiongkok dan kapal pasokan komprehensif terlengkap hingga saat ini;

Liaoning lebih terkenal di Tiongkok dan pengalamannya lebih rumit. Kapal induk besar yang dibangun oleh galangan kapal Nikolayev "61 Communeers" ini awalnya bernama "Varyag" dan ditinggalkan oleh Ukraina dan Rusia pada tahun 1992 dibeli dari Ukraina. Kapal ini setelah mengalamai vandalisme dan pencurian bertahun-tahun menjadi barang "rongsokan". Setelah melalui berbagai kesulitan seperti yang telah dikisahkan dalam tulisan yang lalu. Baca:

Siapakah Orang Ukraina Dibalik Keberhasilan Pembuatan Kapal Induk Tiongkok?

https://www.kompasiana.com/makenyok/626651bf3794d11755463086/siapakah-orang-ukraina-dibalik-keberhasilan-pembuatan-kapal-induk-tiongkok?page=all&page_images=11

Tiongkok berhasil membelinya dan menarik ke Galangan Kapal Dalian. Militer Tiongkok menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk terus membangun dan memodifikasinya, dan akhirnya menjadi kapal induk pertama Angkatan Laut Tiongkok.

Menurut laporan media Ukraina, pada bulan Oktober 2006, Tiongkok mengirimkan delegasi militer dalam jumlah besar ke Ukraina untuk membahas kelayakan Ukraina membantu Tiongkok melatih pilot kapal induk.

Sejak itu, para insinyur, pilot, dan pakar teknis angkatan laut Tiongkok mulai sering mengunjungi pusat pelatihan pesawat berbasis kapal induk "Nitka". Dilaporkan bahwa Ukraina juga membantu Tiongkok membangun fasilitas yang mirip dengan sistem pelatihan darat "Nitka" untuk pelatihan dan pengajaran pilot penerbangan kapal induk, dan menjual 4 set tali arrester ke Tiongkok.

Proyek pembelian senjata terbaru yang menarik perhatian adalah proyek hovercraft skala besar "Bison Eropa" yang diluncurkan bersama oleh Tiongkok dan Ukraina. Proyek impor "Bison Eropa" dimulai pada tahun 2003, dan negosiasi teknis terkait berlangsung selama enam tahun, baru pada tahun 2009 media Ukraina mengungkapkan berita tersebut dan mengkonfirmasi jumlah pesanan empat kapal.

Belakangan puing An-225 yang terkena bom Rusia dibeli Tiongkok. Baca:

Puing An-225 Pesawat Angkut Terbesar Dunia Ukraina Dibeli Tiongkok US$ 400 Juta

https://www.kompasiana.com/makenyok/62b56891a0cdf80b9a5efc65/puing-an-225-pesawat-angkut-terbesar-dunia-ukraina-dibeli-tiongkok-us-400-juta

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.voachinese.com/a/ukraine-china-aircraft/5187551.html

https://china.mfa.gov.ua/en/partnership/scientific-technical-cooperation

https://www.nytimes.com/2024/07/24/business/ukraine-kuleba-china-russia-war.html

https://armyrecognition.com/news/aerospace-news/2020/chinaese-y-20-tanker-variant-apparently-conducts-aerial-refueling-for-j-20-fighter-jet

https://mil.today/2017/Science8/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun