"Menara hilang dalam kabut, dan perahu hilang di sungai di bawah sinar rembulan", ini adalah pepatah terkenal dari penyair kuno Qin Guan* dari Dinasti Song. Konsepsi artistiknya yang luas penuh dengan keindahan sastra dan pesona filosofis.
*Qin Guan adalah seorang penyair Tiongkok dari Dinasti Song. Nama kehormatannya adalah Shaoyou dan Taixu. Nama samarannya adalah Huaihai Jushi dan Hangou Jushi. Dia dihormati sebagai salah satu dari "Empat Cendekiawan Aliran Su", yang terdiri dari Qin Guan, Huang Tingjian, Zhang Lei dan Chao Buzhi.
Jika kita mengasosiasikannya secara lebih luas, kita akan menemukan bahwa: dari sejarah hingga kenyataan, dari alam hingga masyarakat, selama bertahun-tahun, di dunia yang luas, terdapat banyak fenomena yang membingungkan, seperti bulan yang diselimuti kabut, menarik orang untuk mencari dan mengeksplorasinya.
Lebih dari 600 tahun setelah kelahiran Yesus, sekelompok muridnya yang bukan keturunannya langsung datang ke Tiongkok. Namun, butuh hampir seribu tahun kemudian baru identitas mereka dipahami oleh dunia.
Jika kita menilik dalam sejarah hubungan antara Tiongkok dan Kristen itu seperti sungai dengan sejarah yang panjang, lalu kapan dan dari mana gelombang pertamanya berasal? Ada banyak teori tentang ini, tetapi salah satu yang tetap menjadi saksi paling otoritatif adalah prasasti batu yang disebut "Monumen/Prasasti Agama Nestorian Qin Besar di Tiongkok" (biasanya disebut sebagai "Monumen/Prasasti Nestorian Qin Agung/Agama Da Qinjing"). Apa yang disebut "Qin Besar/Da Qin" mengacu pada Kekaisaran Romawi Timur; "Nestorianisme Qin Besar/Da Qinjing" adalah cabang/sekte agama Kristen. Prasasti Nestorian Da Qinjing memberikan bukti konklusif bahwa agama Kristen datang ke Tiongkok setidaknya pada Dinasti Tang.
Prasasti ini lahir pada tahun kedua Jianzhong (tahun ke-78) Kaisar Dezong dari Dinasti Tang, terkubur di bawah tanah selama ratusan tahun, ditemukan di Provinsi Shaanxi secara kebetulan pada tahun 1623. Dengan ditemukan Prasasti tersebut yang berukuran tinggi 2,36 meter, lebar 0,86 meter, dan tebal 0,25 meter. Kini tersimpan di Museum Provinsi Shannxi.
Bagian atas prasasti diukir dengan pola salib dan nama prasasti tersebut. Pada prasasti tersebut terdapat 1.780 huruf Han Yu (Mandarin). Bagian bawah dan samping prasasti prasasti itu adalah daftar lebih dari 70 imam dalam bahasa Syria kuno. Prasasti ini seperti seorang lelaki tua yang telah mengalami perubahan hidup, mengumumkan fakta sejarah yang berharga kepada semua orang.
Perlu diketahui agama Kristen pada Dinasti Tang dan Tiongkok kuno sering disebut Agama Da Qinjing (agama dari Romawi) atau Agama Jingmen atau agama Jing.