Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (6)

26 Juli 2024   09:58 Diperbarui: 26 Juli 2024   10:01 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persediaan pasukan PBB habis dan perang psikologis gagal. PVA tetap bertahan pada terowongan,  terjadi kebuntuan strategis, PVA melihat musuh terdapat kebuntuhan strategis, bagaimana mengalah tentara PBB?

Perang psikologis Van Fleet tidak mencapai hasil yang diharapkan. Pada saat ini, Qin Jiwei, komandan Korps ke-15, menyadari bahwa sumber pasukan lawan telah habis siap melakukan serangan balik.

Tapi Kali ini, Van Fleet siap melakukan upaya terakhir, Van Fleet siap memainkan kartu truf terakhir yang ada di tangannya.

Kartu truf ini adalah Resimen Elit Lintas Udara ke-187 dari Divisi AS ke-7, sebuah unit yang terlatih. Semua pasukan terjun payung di resimen lintas udara dilengkapi dengan pelindung tubuh nilon (body armour atau jaket anti peluru) yang seragam. Serangan mereka bersifat metodis, dengan asap terlebih dahulu, dan kemudian kelompok kecil senjata pengintai, dan akhirnya meminta dukungan artileri, setiap langkah sangat tertib dan terstandar.

Jadi bisakah kekuatan seperti itu membantu Van Fleet memenangkan kembali Shangganling?

Setelah Resimen Lintas Udara ke-187 diterjunkan ke Shangganlin, mereka menemukan bahwa tidak ada rutinitas ofensif mereka yang berhasil di sini, karena para PVA mengembangkan serangkaian taktik lokal berdasarkan medan khusus Shangganling, seperti taktik "menambahkan bahan bakar", dan penggunaan kekuatan kecil melawan kekuatan kecil, menggunakan taktik banyak lawan banyak, yang tidak pernah disebutkan dalam buku teks militer, Resimen Lintas Udara ke-187 dikalahkan dalam beberapa hari oleh taktik PVA ini, yang menyebabkan banyak korban jiwa bagi resimen elit ini.

Van Fleet terpojok dan tidak ada lagi pasukan yang bisa dikirim. 

Pada 30 Oktober 1952, kelompok artileri Tentara PVA Korps ke-15 memusatkan 133 artileri kaliber besar dan 30 mortir untuk melancarkan serangan balik menyeluruh terhadap posisi musuh.

Mendengar suara artileri yang memekakan telinga di luar, para pasukan yang berada di dalam terowongan menitikan air mata karena gembira, dan mereka yang duduk dalam terowongan tergetar-getar dan tergoyang-goyang dengan ledakan yang terjadi di luar, namun semua berteriak " Tidak apa! Getarlah sekuatnya! Hantam terus sampai hancur! Ini adalah artileri kita.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Peluncur roket yang meluluh-lantak musuh ini adalah peluncur roket Katyusha. Itu adalah senjata yang dikembangkan setelah Revolusi Oktober di Uni Soviet, ketika mulai digunakan, tidak memiliki nama khusus demi kerahasiaan hanya diberi tanda huruf "K" pada dudukan senjata. Kemudian, Selama Perang Patriotik Soviet, peluncur roket jenis ini memiliki kekuatan yang besar dan berulang kali menyebabkan kerugian besar pada tentara Jerman. (Kini Rusia memberikan kepada Hisbullah Lebanon yang digunakan untuk menyerang Israel).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun