Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (2)

20 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 20 Juli 2024   16:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan mendadak yang dilakukan oleh para pasukan PVA membuat para penjaga lengah. Mereka dikalahkan bahkan sebelum mereka sempat menghubungi pasukan sahabat untuk meminta bala bantuan. Pertempuran berakhir dalam waktu kurang dari 40 menit. Dua atau tiga senapan mesin berat musuh dirampas dan dua orang ditangkap hidup.

Dilihat dari pangkat militernya, tawanan perang ini bukanlah prajurit biasa, melainkan seorang kapten di tentara Korea Selatan. Saat diinterogasi, tawanan tersebut mengungkap rahasia yang mengejutkan. Dan dia mengungkapkan informasi yang sangat penting, yaitu Divisi Kedua Korea mereka siap bekerja sama dengan militer AS untuk menyerang PVA di Shangganling.

Berita itu segera dikirim ke Cui Jian'gong. Cui Jian'gong ragu-ragu. Mungkinkah sasaran serangan Van Fleet adalah Shangganling? Menurut akal sehat, militer AS umumnya mengandalkan keunggulan mekanisasinya untuk melakukan serangan mendadak di daerah datar sebanyak mungkin. Namun, tahanan tersebut mengatakan bahwa kali ini militer AS terlalu tidak normal untuk menyerang daerah pegunungan seperti Shangganling.

Akankah militer AS bersedia melepaskan keunggulan mekanisnya? Mungkinkah ini jebakan? Namun kabar tersebut tidak ditanggapi serius karena takut orang tersebut berpura-pura menyerah dan berbohong.

Setelah pertimbangan dan penilaian yang cermat, Cui Jian'gong memutuskan bahwa tidak peduli seberapa besar masalah yang dilakukan Van Fleet, dia akan mempertahankan pasukannya dan menanggapi semua perubahan dengan sikap konstan dan waspada mengikuti perkembangan.

Pada awal Oktober 1952, Cui Jian'gong mengikuti instruksi Markas Besar Militer ke-15 Tentara Relawan/PVA dan mengerahkan beberapa pasukan yang ditempatkan di dekat Shangganling ke arah Zhuzidong Nanshan, bersiap melancarkan serangan terhadap garis pertahanan PBB di sana pada pertengahan Oktober. Agar prajurit dapat bergerak lebih cepat setelah menerobos garis pertahanan musuh, Cui Jian'gong secara khusus memerintahkan kelompok artileri Divisi 45 yang mempertahankan dua dataran tinggi Shangganling untuk bergerak mendekati posisi Zhuzidong Nanshan secepatnya guna memberikan dukungan tembakan kepada pasukan penyerang sebelum serangan dilancarkan.

Pada 10 Oktober 1952, Van Fleet memerintahkan kelompok artileri PBB di daerah Pike's Peak melancarkan pemboman artileri berselang-seling ke posisi PVA di seberangnya, membombardir seluruh lini tidak diarahkan ke arah satu fokus, serangan PBB membuat bingung PVA tidak tahu ke arah mana serangan PBB akan ditujukan.

Selama tiga hari berturut-turut, lebih dari 500 artileri pasukan PBB mengerahkan ratusan ribu peluru artileri ke posisi PVA Korps ke-15, yang lebarnya sekitar 30 kilometer dari Pike's Peak atau Wushengshan dari timur ke barat hingga Gunung Xifangshan, dibombardir dengan gencar oleh  pasukan PBB.

Saat itu, Qin Jiwei, komandan Korps ke-15, sedang berdiri di depan peta di markas besar tentara. Dia mengerutkan kening mempelajari pengeboman besar-besaran seperti itu bisa dipastikan menandakan akan terjadi pertempuran besar lagi dalam waktu dekat, namun ke mana arah serangannya? Kemana arah sebanarnya arah serangannya?

Qin Jiwei di sini cemas karena dia tidak tahu maksud sebenarnya Van Fleet. Bagaimana dengan sisi lain? Namun, Van Fleet datang ke markas besar Mayor Jenderal Jenkins, komandan Resimen Kesembilan AS, dia megajak Jenkins untuk memeriksa garis depan Shangganling.

Saat itu, Van Fleet sepertinya memiliki peluang pasti untuk menang. Hal ini tercatat dalam buku dokumenter militer "Blood Rain". Dia mengatakan hal ini kepada Jenkins saat itu, saya rasa paling tidak kita hanya perlu melakukannya dalam beberapa hari saja, sepanjang perjalanannya, seolah perjalanan ini sebagai perayaan kemenangan divisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun