Melanjutkan tulisan yang lalu:
Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (1)
Untuk kebutuhan politik dalam negeri AS, dan kepentingan membalas dendam pribadi, maka dimulailah "Operation Showdown/Opersi Showdown", Panglima Operasinya adalah Jenderal James Alward Van Fleet pada 14 Oktober 1952.
Bagaimana cara menguraikan niat tempur militer AS?
Pria di atas ini bernama Cui Jian'gong. Saat itu, dia adalah komandan Divisi 25 PVA ke-15. Dua dataran tinggi di Shangganling berada dalam jangkauan pertahanan Divisi ke-45.
Suatu hari di bulan September 1952, Cui Jian'gong sangat kesal karena dia menerima lima pesan berturut-turut pada hari itu, semuanya tentang seringnya persiapan perbekalan dan mobilisasi pasukan oleh militer PBB.
Cui Jian'gong berpikir apa yang terjadi dengan Van Fleet? Mungkinkah dia sedang mempersiapkan serangan baru? Cui Jian'gong melihat ke peta berulang-ulang. Dia berpikir, di mana target serangannya? Dia benar-benar tidak tahu. Cui Jian'gong membuang pensilnya begitu saja dan memberi tahu staf tempur bahwa tidak masalah dari mana maunya dia, si Van Fleet ini mau memukul.
Tepat ketika Cui Jian'gong tidak dapat menemukan petunjuk, salah satu kompinya melancarkan serangan ke dataran tinggi yang tidak disebutkan namanya yang dikendalikan oleh Tentara PBB 25 kilometer sebelah barat Shangganling. Dataran tinggi yang tidak disebutkan namanya ini ditempatkan dengan dua peleton pasukan Korea Utara.