Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (4)

8 Juli 2024   08:36 Diperbarui: 8 Juli 2024   08:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan tulisan yang lalu:

Kisah Lahirnya Bom Pertama Tiongkok (1)

https://www.kompasiana.com/makenyok/6683afbfed64152385548942/kisah-lahirnya-bom-pertama-tiongkok-1

Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (2)

https://www.kompasiana.com/makenyok/6685020e34777c7fa67eba22/kisah-lahirnya-bom-atom-pertama-tiongkok-2

Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (3)

https://www.kompasiana.com/makenyok/6688d38d34777c7b413a7cd2/kisah-lahirnya-bom-atom-pertama-tiongkok-3

Saat masyarakat Tiongkok sedang mengencangkan ikat pinggang untuk melawan kelaparan, hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa pesawat asing diam-diam mendekat di ketinggian puluhan ribu meter sedang mengintai.

Sejak Tiongkok memutuskan untuk mulai mengembangkan senjata nuklir, rasa cemas perlahan-lahan menyebar di Washington. Ketika Kennedy menduduki Gedung Putih pada tahun 1961, dia selalu percaya bahwa Tiongkok lebih berbahaya, lebih mengancam, dan agresif dibandingkan Uni Soviet.

Dia pernah berharap untuk bergabung dengan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev untuk mencegah Tiongkok mengembangkan senjata nuklir, namun Khrushchev justru menentang rencana Kennedy, dan tidak tertarik sama sekali, Kennedy tidak menyerah dan terus mencari sekutu setelah ditolak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun