Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (3)

6 Juli 2024   12:18 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:20 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama 16 tahun Wang Canchang menghilang, lalu bagaimana perasaan putranya Wang Jide, untuk hal ini ada rekaman penuturannya: Kita tidak tahu apa yang ayah kerjakan? Beberapa tetangga juga menanyakan keberadaan ayah saya. Ibu bilang ayah ada di kotak surat.

Jelas sekali bahwa Wu Yueqin sudah mengetahui bahwa suaminya sedang melakukan sesuatu yang besar, jadi selanjutnya dia berhenti bertanya. Dengan cara ini selama lebih dari sepuluh tahun, dia sendirian membesarkan lima anak untuk semuanya menjadi mahasiswa.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Kemana perginya Wang Ganchang yang sudah menghilang itu? Sebenarnya letaknya tidak terlalu jauh, letaknya di kota kuno di kaki Tembok Besar di Pegunungan Yanshan, dengan kode nama Situs Konstruksi 17. Situs ini adalah lokasi uji peledakan bom atom pertama dan basis pengembangan komponen bom atom pertama di Tiongkok.

Di sini Wang Ganchang dan Chen Nengkuan memimpin tim peneliti muda dengan usia rata-rata hanya sekitar 20 tahun, dan berulang kali melakukan eksperimen peledakan.

Pangkalan awalnya sangat sederhana, hanya sebuah bunker, dengan beberapa baris barak sederhana dan selusin tenda militer. Bahan peledak yang digunakan dalam percobaan peledakan dicampur di dalam tenda militer. Karena tenda tidak berventilasi baik, seluruh ruangan terisi dengan debu yang mudah meledak, bau yang aneh dan tidak sedap dan menusuk hidung, dan pengaduknya harus diaduk dengan cepat. Ini jelas merupakan tugas yang berat.

Semakin sulit pekerjaannya, semakin banyak orang berlomba-lomba melakukannya. Akhirnya, mereka bergiliran melakukan pekerjaan itu. Wang Ganchang sudah berusia lebih dari 50 tahun saat itu, sering dipaksa didorong untuk keluar. Tetapi setelah beberapa saat, jika tidak ada yang memperhatikan, dia akan muncul lagi di tenda sambil mengaduk-ngaduk bahan peledak.

Namun, hal yang paling sulit adalah kekurangan makanan. Kesulitan terbesar yang dihadapi semua personil penelitian ilmiah pada saat itu adalah kekurangan makanan.

Seperti diketahui, dari tahun 1959 hingga 1961, Tiongkok mengalami bencana alam selama tiga tahun. Kegagalan panen pertanian skala besar terjadi di seluruh negeri. Makanan dan mata pencaharian sangat kekurangan. Karena pasokan makanan yang tidak mencukupi, berbagai tempat mulai menjatah makanan.

Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi kelaparan tersebut. Ada anak-anak muda di lokasi proyek pembangunan No.17 harus memetik daun poplar untuk dimakan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi kelaparan tersebut, ada yang pergi menggali lubang tikus dan mengambil makanan dari mulut lubang tikus.

Wang Ganchang dan teknisi mengeploskan/meracik bahan peledak, merancang komponen eksperimental, dan mengarahkan pemasangan kabel uji dan detonator. Sebanyak lebih dari 3.000an kali uji peledakan dilakukan dari kaki Tembok Besar hingga ke dataran tinggi Jinyintan, pada akhir tahun 1962, mereka pada dasarnya sudah dapat menguasai sarana penting dan teknologi eksperimental untuk menghasilkan ledakan. Pengembangan senjata nuklir saling terkait, melibatkan banyak departemen. Situs Nuklir No. 17 dimulai pada waktu yang sama, tapi ada hal penting lainnya dari tim yaitu Departemen  Desain Teoritis yang tidak boleh dilupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun