Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (3)

6 Juli 2024   12:18 Diperbarui: 7 Juli 2024   07:20 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: cast.cicphoto.com
Sumber: cast.cicphoto.com

Rumah leluhur Peng Huanwu adalah Tiemen Wanggang, Kota Macheng, Provinsi Hubei, Dia lahir di Kota Changchun, Provinsi Jilin pada tahun 1915. Setelah lulus dari Jurusan Fisika Universitas Tsinghua pada tahun 1935, dia melanjutkan studi pascasarjana.

Setelah pecahnya Perang Anti-Jepang pada Juli 1937, dia mengajar di Departemen Fisika dan Kimia Universitas Yunnan. Pada tahun 1938, Peng Huanwu memperoleh kualifikasi mahasiswa Boxer Indemnity Scholarship Tiongkok-Inggris dan melanjutkan studi di Universitas Edinburgh di Inggris, di mana dia bekerja di bawah bimbingan fisikawan terkenal Max Born. Dia menerima gelar doktor dalam bidang filsafat dan sains dari Universitas Edinburgh masing-masing pada tahun 1940 dan 1945.

Pada tahun 1941, Peng Huanwu bekerja di Institute for Advanced Study di Dublin, Irlandia, atas rekomendasi Born. Dari Agustus 1941 hingga Juli 1943, Peng Huanwu berkolaborasi dengan Heitler dan J. Hamilton untuk mempelajari sinar kosmik dan mengembangkan teori HHP (The hydraulic horsepower).  Pada tahun 1945, Peng Huanwu dan Born memenangkan Hadiah MacDougall-Bretzband dari Royal Society of Edinburgh. Pada tahun 1948, Peng Huanwu terpilih sebagai akademisi di Royal Irish Academy of Sciences.

Berkaitan dengan proyek bom atom pertama Tiongkok, yang bantuannya ditinggalkan dan diingkari Uni Soviet dia menuturkan melalui rekaman suaranya: Selama masih adanya (bantuan) ahli Soviet, tidak mungkin bagi saya seperti Wang Ganchang untuk berpartisipasi dalam tugas-tugas ini, dan kami tidak mungkin ada didalamnya sama sekali, paling-paling hanya melatih dan membekali kader untuk dikirim ke proyek didikan Soviet. Tapi dengan mundurnya bantuan para ahli Soviet, kebijakan pemerintah berubah harus berdikari, bukan lagi mengandalkan ahli Soviet.

Pada saat itulah banyak talenta secara diam-diam dipindahkan ke tim peneliti bom atom. Sejak saat itu, penyebab terjadinya bom nuklir menjadi sangat terkait, termasuk ilmuwan Wang Ganchang yang disebutkan dalam rekaman tadi.

Sumber: ourchinastory.com
Sumber: ourchinastory.com

Wang Ganchang lahir di Kota Zhitang, Changshu, Provinsi Jiangsu, dia menerima gelar doktor dari Universitas Berlin di Jerman pada tahun 1933, adalah mantan wakil menteri Kementerian Kedua Industri Mesin dan bertanggung jawab atas kepemimpinan eksperimen fisik di tahap awal perkembangan.

Wang Ganchang muda menerima dana publik/pemerintah untuk belajar sebagai mahasiswa pascasarjana di Institut Kimia Wilhelm di Universitas Berlin di Jerman, di mana dia belajar di bawah bimbingan Meitner, seorang ilmuwan wanita yang menurut Einstein lebih berbakat daripada Madame Curie.

Namun, di bawah bimbingan guru terkenal, Wang Ganchang mengalami kemunduran. Pada tahun 1931, dia mengusulkan ide eksperimental yang mungkin menemukan neutron, namun ditolak oleh mentornya, yang percaya bahwa dia tidak boleh mengulangi eksperimen orang lain. Dua tahun kemudian, seorang ilmuwan Inggris menggunakan metode Wang Ganchang untuk menemukan neutron dan memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada tahun itu. Meitner kemudian berinisiatif untuk meminta maaf kepada Wang Ganchang berkata: "Saya tidak bisa menyalahkan Anda, itu karena saya tidak berpegang pada ide saya sendiri."

Setelah memperoleh gelar doktor di Jerman pada tahun 1934, Wang Ganchang segera kembali ke Tiongkok dan bekerja sebagai profesor di Departemen Fisika Universitas Zhejiang. Selama periode ini, Tiongkok diserbu oleh Jepang dan Universitas Zhejiang terpaksa pindah ke barat. Namun, Wang Ganchang masih melatih banyak talenta berprestasi dalam kondisi sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun