Yang Chengzong membawa sumber standar ini kembali ke Tiongkok pada tahun 1951. Meskipun beratnya hanya 10 gram, namun sangat berbobot karena merupakan spesimen internasional yang sangat berharga.
Pada saat itu, AS, Inggris, dan negara-negara lain semuanya menggunakan sumber standar yang disiapkan oleh laboratorium Curie sebagai sampel. Selain itu, sumber tersebut juga merupakan objek paling dasar bagi Tiongkok untuk melakukan penelitian pengukuran radioaktivitas energi atom hadiah berharga dari pasangan Jean-Frederick, selain itu Marie meminta Yang Chengzong untuk membawa pesan kepada Mao Zedong: Jika Anda menentang bom atom, Anda harus memiliki bom atom sendiri. Kalimat ini kemudian disampaikan kepada Ketua Mao Zedong oleh Qian Sanqiang.
Mendengar hal tersebut, Mao Zedong semakin yakin bahwa Tiongkok harus memiliki bom atom sendiri. Namun saat itu, situasi internasional yang dihadapi RRT semakin parah. Meletus Perang Korea....
Di medan perang Korea, setelah delapan bulan pertempuran di medan perang, Tentara Relawan Tiongkok dengan pasukan 16 belas negara PBB (dan dukungan 21 negara) PBB yang dipinpim AS, tentara relawan Tiongkok dalam lima pertempuran mendapat  lima kemenangan. AS dan sekutunya terpaksa harus mundur ke selatan Paralel ke-38 (The 38th Parallel) untuk menerima negosiasi.
Paralel ke-38 adalah garis demarkasi militer di Semenanjung Korea dekat 38 derajat lintang utara. Pada akhir Perang Dunia II, Sekutu setuju untuk menggunakan garis 38 derajat lintang utara di Semenanjung Korea sebagai garis pemisah sementara untuk operasi militer dan penyerahan wilayah Uni Soviet dan AS melawan Jepang wilayah penyerahan Soviet, dan bagian selatan adalah wilayah penyerahan Amerika.
Bersambung ....
Kisah Lahirnya Bom Atom Pertama Tiongkok (2)
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
http://www.guizhoulanglaile.com/news_show.asp?id=2740
https://www.nps.gov/articles/000/anna-louise-strong.htm