Dalam teks: Li Zhengdao menjelaskan sudut pandangnya dengan kata-kata yang ringkas. Kalau kita ingin ilmu terapan di masa depan, kita harus punya ilmu dasar saat ini. Oleh karena itu saya khawatir persoalan pembinaan tenaga ilmu dasar sudah tidak bisa ditunda dan diabaikan.
Pada tanggal 30 Mei 1974, lima hari kemudian, Mao Zedong bertemu Li Zhengdao di Zhongnanhai. Yang mengejutkan Li Zhengdao, hal pertama yang ingin diketahui Mao Zedong adalah simetri fisika - "Katakan mengapa simetri itu penting."
Dalam "Garis Besar Ilmiah" tulisan Li Zhengdao yang dipersembahkan kepada Mao Zedong ada menuliskan bahawa dia menjelaskan: Saya satu-satunya tamu. Ada meja kecil di antara kursi saya dengan buku catatan, pensil, dan teh hijau biasa untuk menjamu tamu. Saya tunjukkan bahwa meskipun tidak ada momen yang statis, ada juga simetri dalam proses dinamis ini secara keseluruhan. Konsep simetri tidak statis. Konsep ini jauh lebih universal daripada makna biasanya dan digunakan dalam semua fenomena alam. Li Zhengdao dalam tulisan "Membahas Fisika dengan Ketua Mao Zedong"
Selanjutnya akan dituliskan silsilah keluarga Li Zhengdao dan riwayat belajar semasa remaja hingga dewasa yang penuh kesengsaraan akibat invasi Jepang ke daratan Tiongkok ....... baca:
Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhendao 1957 (2)
Namun perang mengubah hidupnya. Pada tahun 1937, Perang Melawan Invasi Jepang pecah. Untuk melestarikan warisan budaya, banyak universitas pindah ke bagian barat Tiongkok, dan banyak mahasiswa muda memulai melakukan perjalanan pengasingan (hijrah), yang dikenal dalam sejarah Tiongkok sebagai Long March Tentara Sipil.........
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.nobelprize.org/prizes/physics/1957/lee/facts/
https://www.britannica.com/biography/Tsung-Dao-Lee