Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Perkembangan Industri Penerbangan Tiongkok dan Tokoh-tokohnya (2)

25 Mei 2024   11:47 Diperbarui: 25 Mei 2024   11:59 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Bagaimana Tiongkok bisa mencapai terobosan dalam penerbangan sipil, yang merupakan cabang penting dalam industri penerbangan? Baca: Kisah Perkembangan Industri Penerbangan Tiongkok dan Tokoh-tokohnya (1))

Tanggal 13 Desember 1963 adalah hari penting dalam sejarah diplomatik Tiongkok (RRT). Pada hari itu, Perdana Menteri Zhou Enlai memimpin delegasi Tiongkok untuk memulai kunjungan persahabatan selama dua setengah bulan ke 14 negara di Asia, Afrika, dan Eropa. Ini adalah acara diplomatik besar pertama sejak berdirinya RRT

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Oleh karena itu, hal tersebut menjadi pusat perhatian dunia. Namun, beberapa suara sumbang masih muncul dalam pemberitaan beberapa media asing. Saat memberitakan perjalanan Perdana Menteri Zhou, media asing lainnya melontarkan kalimat ini: Tiongkok adalah kekuatan tanpa sayap. Apa artinya?

Saat itu, para pemimpin negara besar dunia hampir selalu membawa pesawat yang diproduksi di negaranya masing-masing saat berkunjung. Ketika Perdana Menteri Zhou berkunjung, ia menaiki pesawat penumpang yang disewa dari Belanda.

Faktanya, pada awal tahun 1950-an, Tiongkok telah memulai penelitian dan pengembangan teknologi kecil seperti Songhuajiang No. 1 dan Heping 401. Namun, pesawat penumpang kecil tidak dapat memenuhi persyaratan penerbangan multinasional dalam hal jumlah penumpang yang dapat diangkut, juga waktu penerbangannya, serta kinerja keselamatannya.

Baru pada bulan Juli 1970, Ketua Mao Zedong mengatakan selama inspeksinya di Shanghai bahwa dengan kondisi teknis pada saat itu dan basis industri Shanghai, pengembangan pesawat penumpang jet besar dapat dimulai.

Selanjutnya, Komite Sentral Partai dan Dewan Negara mengeluarkan instruksi kepada Komite Kota Shanghai untuk merancang pesawat khusus. Setelah menerima instruksi tersebut, Shanghai segera mengadakan pertemuan. Tempat pertemuan dipilih di Hotel Yan'an di Jing An Qu, Shanghai.

Karena tugas ini diberikan pada bulan Agustus 1970, sehingga proyek ini disebut proyek 708, dan kode pesawatnya adalah "Yun-10 (Y-10)". Pada hari itu tim desain 708 dibentuk, pemimpin proyek secara khusus meminta instruksi dari Perdana Menteri Zhou Enlai untuk mengundang seorang pria bernama Ma Fengshan untuk dipindahkan ke proyek tersebut.

Sumber: zmfdz.news.cn
Sumber: zmfdz.news.cn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun