Di sebuah bukit tidak jauh dari Institut Ketiga, ada diparkir sebuah pesawat pembom H-5 lama yang sangat dihormati. Pada saat itu, karena belum ada teknologi terowongan angin yang sesuai, maka hampir ratusan uji simulasi mesin rudal jelajah semuanya dilakukan melalui pesawat ini.
Liu Yongcai menceritakan: Selama proses pengembangan rudal jelajah, pesawat ini digunakan sebagai sistem tenaga mesin rudal kami. Saluran masuk mesinnya disesuaikan, dan platform uji penerbangan tersebut digunakan untuk uji penerbangan udara. Karena secara umum beberapa orang menggunakan terowongan angin di darat untuk melakukan penggerak terowongan angin, artinya menempatkan mesin di terowongan angin untuk pengujian, dan simulasinya lancar.
Karena kami tidak memiliki kondisi (terowongan angin) seperti yang diperlukan pada saat itu. Tanpa kondisi seperti itu, kami perlu menciptakan kondisi. Oleh karena itu, metode ini kemudian memecahkan masalah besar kami dan memungkinkan kami mencapai kesuksesan dalam uji terbang formal pertama.
Keterbatasan kondisi teknis tidak membuat para ilmuwan Tiongkok bingung. Liu Yongcai dan timnya telah menyelesaikan banyak uji coba penting rudal jelajah dengan cara yang tidak terduga.
Mereka tidak hanya mencapai hasil uji yang memuaskan, juga membuat sistem tenaga rudal jelajah Tiongkok lebih maju dibandingkan AS dan Rusia dalam beberapa aspek.
Pada 7 Mei 1999, kelompok NATO yang dipimpin oleh AS dengan sengaja mengebom Kedutaan Besar Tiongkok di Yugoslavia. Saat itu adalah masa kritis bagi pengembangan rudal jelajah. Kabar yang tiba-tiba tersebut menimbulkan kemarahan tim tim pengembang rudal jelajah Tiongkok dan menginspirasi mereka untuk bertekad mengatasi kesulitan.
Liu Yongcai menuturkan: Pengembangan rudal jelajah melanggar aturan ini. Teknologi baru tidak boleh melebihi 30%, artinya harus memiliki lebih banyak warisan. Hal ini akan mengurangi risiko pengembangan Anda. Namun, setelah model ini diselesaikan pada saat itu, kepala Departemen Markas Besar dan Komisi Militer (Tiongkok) mengatakan bahwa model rudal jelajah ini sebenarnya teknologi baru yang ditransfer, ternyata 70% di antaranya adalah teknologi baru.
Uji Coba Pertama Yang GagalÂ
Hari uji peluncuran di lapangan tembak akan segera tiba, dan Liu Yongcai serta timnya telah mempersiapkan hari itu selama sepuluh tahun.
Pada musim dingin tahun 2001, KA pelan-pelan meninggalkan peronnya. Kereta khusus ini tidak hanya diisi dengan peralatan pengujian yang canggih, tetapi juga membawa upaya dan harapan seluruh tim rudal jelajah selama sepuluh tahun.
Namun, keadaan tidak berkembang seperti yang diharapkan. Rudal uji kedua ternyata jatuh dengan cepat tak lama setelah diluncurkan, dan jatuh serta meledak pada jarak yang tidak terduga dari lokasi peluncuran. Peluncuran gagal!