Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Lahirnya Rudal Jelajah Tiongkok dan Bapak Rudal Liu Yongcai

23 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 23 Maret 2024   15:08 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kisah ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita, tertutama dengan adanya program pemerintahan Prabowo-Gibran yang berkeinginan untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri yang akan datang ini.

Sumber: m.jiemian.com
Sumber: m.jiemian.com

Seperti dituturkan oleh yang terlibat dalam progam pembuatan rudal tersebut, mereka awalnya dimulai saat-saat Tiongkok masih miskin dan belum maju seperti sekarang, peralatan bubut dan mesin-mesin machiningnya masih konvensional model kuno, terowongan angin (wind tunnel) tidak mempunyai, tapi mereka mengakali dengan menggunakan terowongan di bukit dengan semburan dari mesin pesawat kuno H-5, namun atas ketekunan timnya akhrinya berhasil.

Mari kita mulai kisahnya dari sebuah stasiun kereta di luar kota sebelah barat daya Beijing.

Sumber: m.jiemian.com
Sumber: m.jiemian.com

Ini adalah peron kereta api yang terletak di pinggiran barat daya Beijing. Kini telah terkena angin dan matahari selama lebih dari setengah abad dan sepertinya telah dilupakan oleh waktu. Marilah kita mulai dari tempat ini sebagai titik awal pengambilan gambar karena stasiun ini telah menyaksikan masa lalu yang tidak banyak diketahui orang zaman kini.

Itu adalah cerita tentang pengembangan rudal jelajah Tiongkok. Untuk setiap uji peluncuran, semua instrumen dan peralatan akan dimuat ke kereta dari sini dan dibawa di sepanjang jalur kereta api ini menuju lapangan tembak gurun yang luas yang jaraknya ribuan kilometer.

Di baliknya adalah pandangan seorang chief engineer bernama Liu Yongcai dan tim, yang mewakili upaya dan harapan mereka selama lebih dari sepuluh tahun.

Sumber: sohu.com
Sumber: sohu.com

Liu Yongcai lahir di Changchun, Jilin. Ayahnya meniggal ketika berusia 6 tahun. Keluarganya harus bergantung pada ibunya untuk bekerja di pabrik dan mendirikan warung pinggir jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun