Selain itu, pesawat tempur siluman masih memiliki banyak detail siluman yang harus ditangani. Akan selalu ada struktur yang ukurannya serupa dengan gelombang radar yang datang di tepi sayap, sehingga menyebabkan difraksi tepi (edge diffraction).
Berdasarkan gelombang radar X-band yang menyinari berbagai arah, RCS semua pesawat akibat difraksi tepi akan berkisar antara 0,01 dan 1 meter persegi. Setelah menggunakan bahan penyerap radar, nilainya menjadi antara 0,0001 dan 0,001 meter persegi. Jika Iradiasinya adalah radar L-band maka nilainya meningkat satu urutan besarnya.
Ekor Vertikal J-35Â
Ekor vertikal J-35 juga mengadopsi pemrosesan e bevel. Dapat menghilangkan difraksi puncak menara. Bukaan saluran masuk udara J-35 berbentuk heksagonal, mendistorsi ruang dengan merancang bagian berbentuk khusus. Setelah membiarkan gelombang radar masuk ke saluran intake. Selama proses refleksi internal, terus menerus diserap dan dilemahkan oleh bahan penyerap.
Untuk bilah stator mesin, pelindung panas dan potongan penyesuaian eksternal nosel dan potongan elastis, dll. Juga perlu melakukan pemrosesan siluman.
Ujung nosel yang bergerigi dapat membelokkan gelombang radar yang datang dari belakang ke arah tidak kritis di kedua sisi, sehingga mengurangi tanda radar di tepi belakang mesin. Antena udara untuk efek deteksi yang baik, Umumnya diatur pada ukuran resonansi gelombang radar dan membuka beberapa jendela pada pesawat tempur.
Hal ini juga akan memudahkan radar musuh untuk mendeteksinya. Ukuran jendela ini berkisar antara 1-10 cm. Besaran RCS adalah antara 0,00003 dan 0,003 meter persegi.
Jendela deteksi fotolistrik yang melengkapi pesawat tempur modern adalah sumber RCS yang sangat besar. Transisi antara jendela dan badan juga menyebabkan difraksi tepi. Dimensi geometris peralatan ini umumnya 0,01 hingga 0,1 meter. Setelah mengambil bahan penyerap terbaik, RCS akan berkurang dua kali lipat.
Celah pada permukaan pesawat umumnya berada pada kisaran milimeter. Menghasilkan RCS yang tidak terlihat pada pita (band) L dan X.