Perusahaan-perusahaan teknologi tinggi seperti Qualcomm, Intel, dan Microsoft tidak dapat hidup tanpa pasar Tiongkok karena perusahaan-perusahaan terkemuka di AS kini adalah perusahaan-perusahaan teknologi tinggi.
Perusahaan berteknologi tinggi memiliki ciri khas yaitu membutuhkan banyak investasi R&D untuk mempertahankan posisi terdepan di bidang teknologi, lalu apakah mereka memiliki kemampuan untuk berinvestasi banyak. Melakukan evolusi dan revolusi teknologi ditentukan seberapa besar pasar bagi teknologi produk mereka dan dapat menentukan hak suara saat ini.
Dan Tiongkok adalah pasar terbesar di dunia, dua kali lebih besar dari AS. Ketika perusahaan-perusahaan teknologi tinggi ini menguasai pasar Tiongkok, mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Dengan keuntungan yang tinggi, mereka dapat terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, dan mereka dapat terus memimpin dan mempertahankan kepemimpinannya di dunia.
Jika mereka kehilangan pasar, profitabilitasnya akan berubah dari profitabilitas tinggi menjadi profitabilitas rendah, atau bahkan tidak menghasilkan keuntungan sama sekali. Jika keuntungan mereka rendah atau tidak menguntungkan, mereka tidak akan dapat terus berinvestasi dan mempertahankan kepemimpinan teknologi.
Ketika perusuhaan tersebut tidak dapat mempertahankan kepemimpinan teknologinya, kita tahu bahwa betapapun canggihnya industri ini, jika tidak unggul namun dikalahkan oleh perusahaan lain, perusahaan tesebut akan tersingkir. Ini adalah hukum pasar di mana yang menang mengambil semuanya.
Oleh karena itu, dalam lingkungan seperti ini, perusahaan-perusahaan teknologi tinggi yang menggerakkan AS tidak dapat hidup tanpa pasar Tiongkok.
Dan masyarakat awam di AS tidak bisa hidup tanpa Tiongkok. Seperti disebutkan sebelumnya, perdagangan adalah situasi yang saling menguntungkan. Tiongkok dapat terus menyediakan produk-produk murah dan berkualitas tinggi yang mereka butuhkan untuk kehidupan sehari-hari.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perdagangan adalah situasi yang saling menguntungkan, namun manfaat yang didapat oleh negara-negara perekonomian kecil lebih besar dibandingkan dengan negara-negara pereknomian besar.
Pada saat itu, perekeonomian AS hanya berukuran setengah dari perekonomian Tiongkok dan mendapat manfaat dua kali lipat dari perdagangan Tiongkok. Oleh karena itu, setelah perang-perangan ini, AS demi stabilitas dan perkembangan perekonomiannya sendiri serta penghidupan rakyatnya, AS tidak dapat hidup tanpa pasar Tiongkok.
Dalam situasi demikian, hubungan Tiongkok-AS akan berubah dari gesekan dan ketegangan yang ada saat ini menjadi kerja sama yang bersahabat.
Oleh karena itu, ada pepatah di Tiongkok yang mengatakan bahwa pembangunan adalah fondasi dan kunci untuk menyelesaikan semua masalah. Kita sekarang menghadapi perubahan besar di dunia yang belum pernah terlihat dalam satu abad, yang telah membawa banyak penyesuaian eksternal ke Tiongkok, dan sebagainya, sehingga muncul teori apa yang disebut "Perangkap Thucydides" yang dikhawatirkan semua orang kini.