Penundaan end-to-end bisa sangat besar karena fungsi-fungsi jaringan inti diterapkan di sangat sedikit lokasi di darat dan komunikasi antar-pesawat antar-satelit (ISL/ inter-plane inter- satellite link) agak terbatas karena keterbatasan jarak pandang dan kecepatan.
Berikut ini adalah solusi teknis potensial untuk mengatasi tantangan-tantangan sebelumnya.
Komunikasi bebas sel 3D UE-centric adalah solusi menjanjikan untuk jaringan terintegrasi. Dengan metodologi UE-centric, batas sel dapat dihilangkan secara efisien.
Hal ini menghasilkan komunikasi serah terima yang bebas gangguan dan berkurang dalam skenario dengan banyak titik akses yang heterogen. Di sisi lain, multiplexing spasial untuk komunikasi bebas sel berarti bahwa pancaran sinar dari beberapa node, misalnya satelit dan stasiun pangkalan terestrial, dapat diselesaikan dengan menggunakan gradien fase yang berbeda pada susunan penerima.
Dengan demikian, dimungkinkan untuk melayani lokasi mana pun di darat dari berbagai lokasi dan arah berbeda dengan sepenuhnya memanfaatkan dimensi ruang-udara-darat dari keseluruhan jaringan.
Pengirisan jaringan memungkinkan beberapa jaringan logis dijalankan sebagai tugas independen pada infrastruktur fisik bersama yang umum. Setiap irisan jaringan mewakili jaringan end-to-end tervirtualisasi independen dan memungkinkan operator melakukan berbagai fungsi berdasarkan arsitektur yang berbeda.
Sebagai konsekuensinya, serangkaian layanan yang disesuaikan dengan tingkat QoS yang berbeda dapat disediakan dengan menyebarkan beberapa irisan jaringan yang terisolasi dan berdedikasi di atas jaringan yang terintegrasi.
Kerangka kendali hierarki dengan sedikit stasiun bumi dan satelit GEO dapat mencapai kendali jaringan global, sementara satelit MEO dan satelit LEO/VLEO dengan kemampuan ISL digunakan untuk kendali regional dan lokal. Konsep jaringan inti berbasis ruang angkasa dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi kendali global dan mengurangi penundaan propagasi.
Misalnya, beberapa fungsi jaringan inti, misalnya, fungsi bidang pengguna (UPF/ user plane function) dan fungsi manajemen akses dan mobilitas (AMF/mobility management function), dapat ditempatkan di satelit, sehingga pesan kontrol dan lalu lintas UE tidak perlu melintasi ke stasiun bumi dengan banyak melompat.
Sebagai Teknologi Interface Udara
Konstelasi LEO/VLEO akan menjadi komponen penting jaringan 6G. Kepadatan kapasitas di setiap lokasi di Bumi dapat digunakan untuk memahami kemampuan layanan suatu konstelasi. Kepadatan kapasitas rata-rata puncak setelah penerapan penuh konstelasi Starlink "Gen2" (termasuk sekitar 30.000 satelit), misalnya, berada di wilayah lintang tengah, yaitu sekitar 3,6 Mbit/s/km2, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini: