Hal ini sangat membahayakan kemampuan komunikasi seluruh jaringan, dan bandwidth optimal serta penundaan minimum tidak dapat dicapai.
Oleh karena itu, algoritma pe-rute-an baru diharapkan dapat mengakomodasi konstelasi dengan koneksi yang lebih bebas antar satelit, misalnya. melintasi koneksi lapisan, sehingga memperluas batas kemampuan konstelasi LEO/VLEO.
Kemampuan On-board yang Kuat
Kemampuan on-board memerlukan peningkatan menyeluruh untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi NTN untuk 6G, terutama pada prosesor on-board, subsistem frekuensi radio, antena, dan algoritma transmisi data.
Satelit pancaran masif dengan kemampuan pemrosesan data on-board dan algoritme canggih akan memainkan peran penting dalam komunikasi satelit orbit rendah di masa depan, memberikan lebih banyak kemampuan menghubungkan bagi pengguna di area jangkauan melalui konfigurasi ulang frekuensi dan lalu lintas pancaran.
Di NTN masa depan, antena array bertahap gain tinggi dengan pancaran masif akan dilengkapi untuk mencegah kehilangan jalur yang sangat tinggi dari ruang angkasa ke bumi. Dengan asumsi ketinggian satelit adalah 300 km, kehilangan jalur ruang bebas sekitar 170 dB pada pita Ka dengan tambahan kehilangan sebesar 6 dB karena hujan. Ketika diameter antena muatan satelit adalah 1,0 m, penguatan antena maksimum dapat diasumsikan sebesar 45 dBi dan daya pancaran isotropik setara (EIRP/ equivalent isotropically radiated power) dapat mencapai 50 dBW tergantung pada pembatasan daya pada satelit.
Diameter tipikal antena UE ground untuk pita Ka adalah 0,5 m, yang menghasilkan penguatan maksimum sebesar 34 dBi dan nilai G/T sebesar 8,5 dB. Perkiraan perhitungan menunjukkan bahwa rasio signal-to-noise (SNR) downlink dapat mencapai hingga 27 dB dengan bandwidth 400 MHz. Kualitas sinyal cukup untuk mendukung modulasi tingkat tinggi 64QAM. Kecepatan data yang dicapai oleh satu berkas adalah 1200 Mbit/s dan efisiensi spektrum adalah 4,8 bit/s/Hz, dengan mempertimbangkan interferensi.
Tantangannya adalah menemukan cara untuk menghasilkan beam ini dengan memanfaatkan ruang fisik yang terbatas pada satelit. Metode pembentukan berkas digital (DBF) dianggap sebagai solusi yang menjanjikan untuk susunan antena bertahap di masa depan, di mana banyak berkas dihasilkan dalam domain digital.
Digitalisasi data Tx/Rx juga dapat memberikan fleksibilitas maksimum dan rentang dinamis dalam sistem besar. Tantangan praktis dalam penerapan DBF adalah banyaknya data yang perlu diproses dan penggunaan transceiver canggih yang mengonsumsi daya dalam jumlah besar, yang tidak dapat disediakan oleh satelit.