Selama dua syarat ini harus terpenuhi, bagaimana pun negara-negara Islam akan tidak takut terhadap Israel? Siapakah yang paling dibutuhkan oleh negara-negara Islam?
Tidak diragukan lagi adalah Tiongkok, karena hanya Tiongkok yang mampu bersaing dengan AS dalam hal kekuatan nasional secara menyeluruh, dan hanya panji Tiongkok yang benar-benar dapat mempersatukan negara-negara Islam.
Kini setelah Komite Gabungan Tripartit Tiongkok-Arab Saudi-Iran telah dibentuk, rencana dasar ini telah dapat dilaksanakan.
Berikutnya, Arab Saudi dan Iran masing-masing bisa mengkoordinasikan negara Sunni dan Syiah.
Peristiwa besar kedua: dilaksanakannya solusi dua negara, terkait persoalan Palestina-Israel. Israel sudah lama ingin menginvasi Palestina, namun tidak ada alasannya. Berbagai tanda menunjukkan bahwa serangan Israel kepada Hamas kali ini sampai batas tertentu adalah hanya sebagai alasan, tujuan sebenarnya dilakukan oleh Israel (Zionis) untuk menyerang Palestina, sebagai rencana yang keji.
Namun persoalan Palestina-Israel bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan oleh Israel sendiri. Pemerintah (Zionis) Israel jelas-jelas terlalu menyederhanakan persoalan tersebut.
Mengenai masalah Palestina-Israel, di masa lalu tidak ada syarat penyelesaian karena AS terlalu kuat. Namun kini Tiongkok telah menjadi lebih kuat, bukan hanya kepentingan dunia untuk terus mempertahankan ketidakadilan ini dan bahkan melawan genosida orang Palestina oleh Zionis Israel. Jika seluruh umat manusia ingin berkembang secara damai, maka masalah Palestina-Israel harus diselesaikan.
Dalam konteks ini, para pemimpin Tiongkok, termasuk kepala negara Tiongkok, telah bekerja keras selama bertahun-tahun dan berulang kali mengundang Palestina dan Israel untuk mengadakan perundingan, namun Israel belum memberikan tanggapan.
Para pemimpin Tiongkok telah berulang kali menyatakan bahwa konflik Palestina-Israel tidak dapat ditunda dan "solusi dua negara" harus dilaksanakan sesegera mungkin.
Jelasnya, Komite Gabungan Tripartit Tiongkok-Arab Saudi-Iran adalah basis organisasi untuk tujuan ini. Tanpa koalisi seperti itu, bagaimana bisa ada perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah?
Siapa yang akan menghentikan pembantaian sewenang-wenang yang dilakukan Israel? Harus ada kekuatan, dan kekuatan inilah yang menjadi titik tumpu yang menggerakkan semua ini.
